Wagub tebar bibit, produktif usaha ikan air tawar sejahterakan petani
Muaro (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sijunjung, menebar 10 ribu bibit ikan Nila di kolam masyarakat Jorong Gantiang Nagari Sijunjung.
Hal ini sekaligus untuk membudidayakan produktifitas ikan air tawar di daerah itu untuk sejahterakan petani, kata Wagub, Senin.
Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menginginkan masyarakat mengembangkan ikan air tawar sebagai usaha karena memiliki nilai
perekonomian, tingkatkan kesejahteraan.
Penebaran bibit ikan tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
"Penebaran bibit ikan selain meningkatkan ekonomi juga membuat masyarakat menjadi sehat dengan gizi yang tinggi dan tidak menyebabkan stunting pada generasi mendatang," ungkap Nasrul Abit.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana pertumbuhan tinggi badan seseorang terganggu karena kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat.
Karenanya lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan stunting pada generasi mendatang.
"Masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan jaga kesehatan dengan kondisi pandemi COVID-19, masyarakat harus terus disiplin protokol kesehatan,"imbaunya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung Zefnihan mengatakan, penebaran bibit ikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjaga lingkungan hingga terawat.
"Ikan ini disebar agar nanti bisa dinikmati. Saya yakin masyarakat disini bisa menjaga kelestarian ikan nila ini disini," pesan Zefnihan.
Setelah menebar bibit ikan Nasrul Abit mengunjungi pengelolaan pakan ikan yang tidak jauh dari kolam masyarakat tersebut. Pengelolaan pakan ikan itu merupakan inovasi dari masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri menyampaikan, bahwa teknologi komposisi pakan ikan ini merupakan inovasi berbasis daya lokal yang perlu diberikan apresiasi kepada masyarakat setempat.
Kelompok Pakan Ikan mandiri dari Nagari Sijunjung berhasil memproduksi pakan mandiri untuk ikan air tawar dengan memanfaatkan 100 persen bahan baku lokal yaitu tepung ikan rucah, dedak halus, bungkil kopra, tepung jagung, ampas kecap, tepung biskuit dan probiotik herbal yang diracik sendiri.
"Dengan begitu ketersediaan pakan ikan bisa teratasi disini. Mudah-mudahan dengan inovasi ini masyarakat tidak kekurangan bahan pakan ikan," harap Yosmeri.
Hal ini sekaligus untuk membudidayakan produktifitas ikan air tawar di daerah itu untuk sejahterakan petani, kata Wagub, Senin.
Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menginginkan masyarakat mengembangkan ikan air tawar sebagai usaha karena memiliki nilai
perekonomian, tingkatkan kesejahteraan.
Penebaran bibit ikan tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
"Penebaran bibit ikan selain meningkatkan ekonomi juga membuat masyarakat menjadi sehat dengan gizi yang tinggi dan tidak menyebabkan stunting pada generasi mendatang," ungkap Nasrul Abit.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana pertumbuhan tinggi badan seseorang terganggu karena kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat.
Karenanya lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan stunting pada generasi mendatang.
"Masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan jaga kesehatan dengan kondisi pandemi COVID-19, masyarakat harus terus disiplin protokol kesehatan,"imbaunya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung Zefnihan mengatakan, penebaran bibit ikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjaga lingkungan hingga terawat.
"Ikan ini disebar agar nanti bisa dinikmati. Saya yakin masyarakat disini bisa menjaga kelestarian ikan nila ini disini," pesan Zefnihan.
Setelah menebar bibit ikan Nasrul Abit mengunjungi pengelolaan pakan ikan yang tidak jauh dari kolam masyarakat tersebut. Pengelolaan pakan ikan itu merupakan inovasi dari masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri menyampaikan, bahwa teknologi komposisi pakan ikan ini merupakan inovasi berbasis daya lokal yang perlu diberikan apresiasi kepada masyarakat setempat.
Kelompok Pakan Ikan mandiri dari Nagari Sijunjung berhasil memproduksi pakan mandiri untuk ikan air tawar dengan memanfaatkan 100 persen bahan baku lokal yaitu tepung ikan rucah, dedak halus, bungkil kopra, tepung jagung, ampas kecap, tepung biskuit dan probiotik herbal yang diracik sendiri.
"Dengan begitu ketersediaan pakan ikan bisa teratasi disini. Mudah-mudahan dengan inovasi ini masyarakat tidak kekurangan bahan pakan ikan," harap Yosmeri.