Sekitar 2.913 KK di Talamau Pasaman Barat tidak memiliki jamban, BAB ke sungai

id jamban sehat,talamau,pasaman barat

Sekitar 2.913 KK di Talamau Pasaman Barat tidak memiliki jamban, BAB ke sungai

Seorang ibu menunjukkan jamban yang baru dibangun dengan dana bantuan program Peningkatan Kesehatan Lingkungan di Kampung Kenari, Kasemen, Serang, Banten, Senin (24/2/2020). Ibu Negara Iriana Jokowi menyerahkan bantuan fasilitas kesehatan lingkungan untuk daerah itu berupa 1.000 jamban keluarga, sejumlah sumur artesis serta instalasi saluran limbah guna meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat dan bersih. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama.

Simpang Empat (ANTARA) - Sekitar 2.913 kepala keluarga di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) belum memiliki jamban sehat.

"Dari data yang kami peroleh dari 6.633 kepala keluarga, baru 3.720 yang memiliki jamban. Artinya ada sekitar 2.913 yang belum punya jamban," kata Camat Talamau Nur Fauziah Zein di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan kondisi itu sangat memprihatikan dan tidak sehat. Karena keluarga yang tidak punya jamban pada umumnya merupakan keluarga miskin. Mereka buang air besar ke sungai.

Dirinya terus mendorong agar masyarakat miskin itu dibuatkan jamban gratis sehingga pola hidup sehat bisa berjalan di Talamau.

"Untuk tahun ini akan ada pembangunan jamban sekitar 50 buah dari dana nagari atau desa. Selain itu ada jamban komunal dari Dinas Perkim empat atau lima jamban," katanya.

Ia menyebutkan jamban sangat penting bagi masyarakat karena jika tidak pakai jamban maka akan mempengaruhi kepada kesehatan.

"Tidak adanya jamban ini disebabkan karena masyarakat tidak mampu membuat jamban senditlri karena faktor ekonomi," sebutnya.

Ia menjelaskan 60 persen warga Talamau hidup di bawah garis kemiskinan atau Kecamatan Talamau merupakan kecamatan termiskin di Pasaman Barat.

Kecamatan Talamau terdiri dari tiga nagari dan 20 jorong. Dengan jumlah penduduk laki-laki sekitar 15.692 jiwa dan 14.907 jiwa perempuan.

Luas pertanian di Talamau sekitar 32,243 hektare, sawah 2.730 hektare danuas pertanian bukan sawah sebanyak 29.513 haktare.

Selain itu Kecamatan Talamau juga memiliki angka stunting tertinggi mencapai 504 orang balita.

Di Nagari Kajai sebanyak 288 orang, di Nagari Talu sebanyak 134 orang dan di Nagari Sinuruik sebanyak 82 orang.

"Kami akan terus berupaya menekan angka kemiskinan. Tentu harus dilakukan secara bersama-sama dan membuat program yang benar-benar tepat sasaran," ujarnya. (*)