Batik Mandeh Rubiah Segera Diluncurkan

id batik mande rubiah

Batik Mandeh Rubiah Segera Diluncurkan

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra) (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra/)

Painan, (ANTARA) - Batik Mandeh Rubiah yang motifnya dibuat mengikuti pola-pola klasik yang ada di beberapa buku dan ukiran di objek wisata Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat segera diluncurkan.

"Dalam waktu dekat batik Mandeh Rubiah segera diluncurkan, Ketua TP PKK Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni terus mematangkan rencana tersebut," kata Bupati setempat, Hendrajoni di Painan, Sabtu.

Ia menyebutkan peluncuran batik Mandeh Rubiah sejalan dengan upaya mengenalkan nilai-nilai tradisional yang ada di daerah setempat.

Selanjutnya untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi kretif dengan menyasar masyarakat berekonomi menengah sehingga bisa mengangkat perekonomian mereka.

Bahkan kata dia yang tidak kalah penting ialah untuk menduniakan keberadaan rumah gadang Mandeh Rubiah yang merupakan rumah adat kebanggaan masyarakat setempat.

Menyongsong rencana peluncuran itu saat ini Lisda Hendrajoni intensif menggelar pelatihan menjahit dan membatik sehingga mampu memenuhi pesanan usai diluncurkan.

"Kami berencana meluncurkan batik ini di acara yang cukup istimewa, selain untuk menarik keingintahuan masyarakat, acara itu juga dimaksud agar khalayak secepatnya mengenal batik Mandeh Rubiah," sebutnya.

Ke depan sentra batik ini akan dikolaborasikan dengan beberapa objek wisata di daerah setempat sehingga mendatangkan beragam manfaat, mulai dari dikenalnya objek wisata, membludaknya pesanan batik hingga peningkatan ekonomi masyarakat.

Menurut cerita temurun di daerah setempat, Mandeh Rubiah merupakan seorang perempuan berpengaruh di Kerajaan Pagaruyung, karena beberapa hal ia pun akhirnya meninggalkan kerajaan dan membangun istana di Silaut yang dikenal dengan Rumah Gadang Mandeh Rubiah.

Saat ini di Pesisir Selatan sudah terdapat tiga daerah yang menjadi sentra batik, yakni IV Jurai, Bayang Utara, dan Lunang.

Khusus di IV Jurai perajin mengembangkan batik Lumpo, pewarnaanya unik karena memanfaatkan getah dari tanaman gambir yang banyak dibudidayakan masyarakat setempat.