Turunkan angka stunting, Puskesmas Surantih selenggarakan kelas ibu hamil

id stunting pessel,berita pessel,berita sumbar,PASAN MANDE

Turunkan angka stunting, Puskesmas Surantih selenggarakan kelas ibu hamil

Turunkan angka stunting, Puskesmas Surantih selenggarakan kelas ibu hamil (ANTARA/HO-Pemkab Pessel)

Painan (ANTARA) - Petugas Puskesmas Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan selenggarakan kegiatan Kelas Ibu Hamil (KIH) di Poskesri Gunung Malelo.

Upaya yang dilakukan dengan juga melibatkan kader nagari itu bertujuan untuk menurunkan angka stunting pada balita dan Angka Kematian Ibu (AKI).

Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, mengatakan Kamis (21/9) bahwa Indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 nanti.

"Agar upaya itu tercapai, sehingga kami dari Dinas Kesehatan bersama jajaran Puskesmas dan Poskesri menggelar KIH di semua nagari yang ada, termasuk juga yang telah dilakukan Puskesmas Surantih di Nagari Rawang Gunung Malelo pada Jumat minggu lalu," katanya.

Dia menjelaskan bahwa upaya yang dilakukannya itu merupakan salah satu strategi jitu dalam menerapkan "PASAN MANDE" yang merupakan salah satu inovasi yang dilahirkan oleh Dinas Kesehatan Pessel.

"Salah satu aksi nyata yang dilakukan di lapangan adalah dengan cara memberikan pelayanan berkualitas kepada semua ibu hamil. Pelayanan itu dilakukan di semua wilayah kerja UPT Puskesmas. Perlu juga diketahui bahwa kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dan kelompok," terangnya.

Kepala UPT Puskesmas Surantih, Hari Masrizal, ketika dihubungi Kamis (21/9) menjelaskan bahwa melalui kelas ibu hamil itu sikap dan perilaku ibu hamil akan berubah dan memahami tentang kehamilan.

Seperti halnya tentang perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, dan penyakit menular.

"Khusus di Poskesri Gunung Malelo itu, peserta kelas ibu hamil sebanyak 16 orang. Kegiatan dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan, dan terus dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran," terangnya.

Selain itu, dengan adanya jadwal kelas ibu hamil yang rutin terjadwal, petugas kesehatan bisa membina serta memantau beberapa ibu hamil sekaligus.

"Bahkan pelayanan kesehatan oleh petugas juga akan lebih berkualitas, dan ibu hamil akan bisa pula saling dukung antara satu dengan yang lainnya," timpal Hari.