Kecamatan Lunang jadikan pendaftaran kepesertaan JKN-KIS sebagai inovasi layanan publik

id kepesertaan JKN-KIS, lunang, pesisir selatan, BPJS Kesehatan

Kecamatan Lunang jadikan pendaftaran kepesertaan JKN-KIS sebagai inovasi layanan publik

Camat Lunang Mukhtar Is (Antara Sumbar/istimewa)

​​​​​​​Padang, (ANTARA) - Lunang, kecamatan penampung transmigran di ujung Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Untuk sampai ke sana, perlu waktu tempuh sekitar lima jam dari ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, Painan.

Jika menggunakan kendaraan umum, per orang perlu merogoh kocek senilai Rp150ribu untuk sekali perjalanan pulang-pergi, biaya tersebut belum termasuk pengeluaran konsumsi selama perjalanan dan biaya kerugian akibat meninggalkan pekerjaan.

"Totalnya bisa sampai Rp300 ribu biaya yang hilang untuk urusan ke Painan. Saat ini pendaftaran JKN-KIS sudah bisa dilakukan di kantor camat Lunang, hitung saja berapa puluh juta keuangan masyarakat Lunang yang terselamatkan setiap bulannya? Ini luar biasa, sangat membantu. Mewakili warga Lunang, saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang bersedia memfasilitasi akses kepada kami," ujar Camat Lunang Mukhtar Is, .

Mukhtar menambahkan sebagai pengembangan Nagari pintar , Kecamatan Lunang juga telah menciptakan aplikasi Lunang Online Service Aplikasi dengan sebelas sub pelayanan.

Salah satu aplikasinya adalah sinkronisasi pendaftaran kepesertaan JKN-KIS di Kantor Camat Lunang sejak medio 2018 lalu, layanan ini menjadi idola yang paling banyak diminati warga Lunang.

"Kami memberi nama program inovasi pendaftaran JKN-KIS ini dengan sebutan Buk Masyita, singkatan dari BPJS Kesehatan untuk Masyarakat Kita. Ini yang paling ngetop. Tujuan saya murni untuk peningkatan pelayanan karena akses ke kantor BPJS Kesehatan yang di Painan jauh dan membutuhkan biaya transport yang mahal," tambah Mukhtar.

Selama menjabat sebagai Camat Lunang, Mukhtar sering menerima kunjungan masyarakat yang menangis karena tidak punya cukup uang untuk pergi ke Painan. Sebagai yang dituakan, tak jarang ia mengeluarkan kocek pribadi untuk iuran bersama-sama dengan petugas kantor camat. Tapi setelah adanya Buk Masyita, hal tersebut sudah berkurang banyak.

"Saya mendorong kepada kecamatan lain untuk melakukan hal yang sama, terutama kepada kecamatan-kecamatan tetangga yang jauh dari Painan. Karena ada beberapa masyarakat kecamatan sekitar Lunang yang sampai datang ke Lunang untuk urus kepesertaan ini. Semua untuk perbaikan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat," katanya.

Itikad baik dan inovasi Camat Lunang diapresiasi oleh Kepala BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Pesisir Selatan, Santi Setiawati.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya BPJS Kesehatan telah menawarkan program pendaftaran di Kantor Camat ini kepada empat kecamatan yang lokasinya jauh dari Painan, tapi hanya Kantor Camat Lunang yang menyambut baik dan bertahan sampai sekarang.

“Inilah bentuk sinergi antara BPJS Kesehatan dengan Kantor Camat Lunang. Dan kami sepakat untuk copy-paste kepada kecamatan lain yang punya alasan sama yakni sulitnya akses ke Painan. Apa yang dilakukan Camat Lunang adalah solusi terhadap isu akses tersebut. Dan secara data, terjadi peningkatan signifikan dari sebelum dan sesudah adanya Buk Masyita,” ungkap Santi.

Masyarakat Lunang menyambut baik hadirnya Buk Masyita, tak terkecuali bagi Murniati dan Sahabitah. Kedua Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut datang ke Kantor Camat Lunang untuk mengubah data kepesertaan yang salah pada Rabu (27/3) menjelang waktu istirahat. Mereka mengaku sangat terbantu dengan pelayanan oleh kantor camat. “Kami tidak harus cuti dan meninggalkan pekerjaan, sangat efisien baik waktu maupun biaya,” ujar Masyita.