Rang Solok Selatan Baralek Gadang Cetak Sejarah Dengan Tiga Rekor Muri

id Rang Solok Selatan Baralek Gadang Cetak Sejarah Dengan Tiga Rekor Muri

Rang Solok Selatan Baralek Gadang Cetak Sejarah Dengan Tiga Rekor Muri

Wakil Gubernur Sumbar Abit, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria,Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman beserta Forkopimda memperlihatkan piagam MURI untuk tiga kategori. (())

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mencetak sejarah baru saat Pembukaan festival "Rang Solok Selatan Baralek Gadang" 2016 dengan penyerahan tiga sekaligus rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang penuh sesak oleh ribuan maysarakat untuk Rumah Gadang terbanyak dalam satu kawasan, peserta terbanyak lomba memasak pangek pisang serta Rumah Gadang panjang.

Tiga rekor diserahkan langsung Senior Manager MURI, Ngadri kepada Bupati Solok Selatan, H.Muzni Zakaria, M.Eng oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, penggiat pariwisata Sumbar Yulnofrins Napilus beserta Kepala Dinas Budaya pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat Doni Hendra, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Burhasman Bur, Kapolres Solok Selatan, AKBP Ahmad Basahil, Kajari Padang Aro, Nur Hidayat, Ketua DPRD Setempat Sidik Ilyas serta seluruh tokoh masyarakat, ninik mamak, di Padang Aro, Rabu.

"Solsel mencatatkan tiga rekor MURI sekaligus yang semuanya memiliki keunikan, satu-satunya daerah di Dunia yang mempunyai Rumah Gadang terpanjang, Rumah Gadang terbanyak dalam satu kawasan dan memasak kuliner khas Solsel Pangek Pisang terbanyak yang perlu dilestarikan secara estafet,kata Ngadri dalam sambutannya.

Festival dilaksanakan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT RI ke-71 dengan beberapa rangkaian acara sampai 17 Agustus 2016. Acara dibuka langsung Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, Setelah sukses pencatatan rekor MURI untuk memperkuat hak paten juga bisa ditambahkan dari kementerian Hukum dan HAM serta kementerian Perdagangan dalam upaya pelestarian budaya.

Ia mengatakan, Solok Selatan memeiliki potensi besar pengembangan pariwisata dan Provinsi siap membantu mengembangkannya termasuk masalah infrastruktur.

"Kita dari provinsi komit untuk bantu Solok Selatan terkait pembangunan infrastruktur dan yang harus dijaga adalah kenyamanan dan keamanan sehingga layak pengunjung nyaman berada di Solok Selatan,"katanya.

Nasrul Abit meminta pemkab Solok Selatan menyediakan lahan seluas dua hektare guna pembangunan sarana Rest Area sehingga setiap wisatawan yang berkunjung bisa istirahat sambil berbelanja.

"Silahkan saja nantinya di Rest Area itu disewakan pada pihak swasta seperti penyediaan stand kuliner cepat saji atau lainnya,"tambahnya.

Selain itu katanya, kedepan Provinsi akan berkoordinasi dengan 19 Kabupaten/Kota untuk melaksanakan event sehingga wisatawan tahu kapan bulannya.

"Pariaman punya tabuik setiap tahun dan sekarang Solok Selatan juga memiliki Rang Solok Selatan Baralek Gadang dimana acaranya lebih meriah daripada Tour de Singkarak," katanya.

Bupati Solsel, H. Muzni Zakaria mengatakan iven sebagai bentuk kebersamaan dalam mengembangkan potensi pariwisata alam, budaya dan kuliner dan dengan adanya rekor MURI maka lengkaplah sudah pembuktian Solsel kaya potensi wisata.

Ia mengharapkan, dengan adanya pencatatan rekor MURI dalam aspek pariwisata budaya dan kuliner menjadi perhatian bagi pemerintah pusat. "Kita akan jadikan iven ini sebagai iven tahunan dalam upaya pelestarian budaya dan berkompetensi diajang seni budaya," ujarnya.

Pembukaan Rang Solok Selatan Baralek gadang sendiri juga dilaksanakan pawai budaya yang di ikuti oleh ribuan pelajar beserta perwakilan dari tujuh Kecamatan yang ada.

Usai kegiatan Wakil Gubernur dan Bupati menikmati makanan khas Solok Selatan Pangek pisang serta melakukan tinjauan di salah satu objek wisata kaki gunung bontak yang menyuguhkan pemandangan eksotis.

Dikakai gunung bontak terlihat jelas pemandangan alam Solok Selatan yang masih hijau dan asri karena terawat dengan baik dan bisamenarik wisatawan berkunjung.

Rang Solok Selatan akan dilaksanakan selama 14 hari dan menyuguhkan berbagai kesenian budaya tradisional seperti lomba pidato adat, silek tradisional pemilihan uda uni, hingga Tour de Solok Selatan.