Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu selama pelaksanaan kegiatan wisata pada hari libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah mencapai 1,3 juta orang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Armen di Solok, Kamis mengatakan jumlah wisatawan yang datang ke kabupaten yang mempunyai lima danau ini tembus 1 juta lebih.
"Hal ini menjadi salah satu capaian meningkatnya sektor pariwisata sejak menjadi program unggulan Bupati Solok Epyardi Asda," kata dia.
Tingginya kunjungan tersebut bukan datang tiba-tiba. Butuh persiapan untuk menyambut atau mengajak wisatawan agar berkunjung ke kabupaten penghasil beras dan bawang itu.
Armen menyebutkan berdasarkan data yang dirangkum oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, selama libur lebaran 2024 mulai dari 11 April sampai dengan 20 April tercatat ada 1,3 juta lebih pengunjung yang memenuhi 117 objek wisata yang ada.
Dari 1,3 juta orang tersebut 734.790 diantaranya mengunjungi lima objek wisata favorit seperti Alahan Panjang Resort, Dermaga Singkarak, Danau Talang, Cambai Hill/Bukit Cambai, dan Sirukam Dairy.
Angka ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan libur lebaran tahun 2023 lalu yang hanya 205.636 orang pengunjung.
“Ini sangat drastis naiknya. Tentu kaitannya program pak bupati dengan mempermudah investor, dan ramah terhadap wisatawan, serta gencarnya bupati membawa dan mempromosikan objek wisata,” ujar Armen.
Peningkatan angka kunjungan ini juga berkaitan dengan bertambahnya objek wisata. Tercatat pada 2022 objek wisata ada 44, pada 2023 meningkat menjadi 97. Dan pada 2024 naik menjadi 117 objek wisata.
Selain itu bertambahnya libur sekolah dan WFH para pegawai sesuai surat edaran menteri juga menjadi faktor penunjang meningkatnya jumlah pengunjung.
Menanggapi hal itu, Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan upaya peningkatan sektor wisata sudah menjadi program unggulan di masa kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan kampung halamannya (Solok) yang memiliki sumber daya alam melimpah.
“Kita semua tahu betapa kayanya alam Kabupaten Solok ini. Di sini ada lima danau, mempunyai suhu atau iklim yang berbeda-beda ada kawasan dingin, sedang, dan panas. Semua ini tentu berhubungan dengan banyak hal termasuk pertanian, hortikultura, tanaman serta buah-buahannya. Tentunya ini juga berkaitan dengan wisata,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan kekayaan alam ini ia ingin tindakan yang nyata, cepat dan tepat dalam pengembangan sektor wisata. Maka ia bersama Solok Super Team (SST) mengajak dan membawa investor ke daerah itu termasuk semua izin dipermudah.
Meski begitu kata Epyardi, ia masih berupaya untuk memaksimalkan pelayanan di sektor pariwisata dan menyambungkannya dengan sektor pertanian atau yang disebut juga dengan agrowisata.
“Jadi kami tidak puas hanya sampai di sini, kami perlu dukungan semua pihak. Sekarang sudah banyak yang melirik Kabupaten Solok. Bahkan sekarang ada tagline belum ke Sumbar kalau belum ke Kabupaten Solok,” ujarnya.