Simpang Ampek, (Antara) - Korban yang hanyut terseret banjir di Sungai Batang Tambau, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Aminuddin (80), ditemukan dengan kondisi tewas dan mengenaskan.
"Korban ditemukan seorang warga, Parjo (25) setelah 22 hari hilang terseret banjir di daerah itu,"kata Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, AKBP Sofyan Hidayat melalui Kepala Satuan Intelkam, AKP Muzhendra di Simpang Ampek, Sabtu.
Ia mengatakan kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan terlungkup dan rusak, serta sulit dikenali. Hampir seluruh kulit telah terkelupas dan kaki kanan tidak ada.
Korban ditemukan oleh warga yang ingin pergi ke kebun di Kampung Tambau Jorong Ampek Koto Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
Ia menyatakan mayat itu ditemukan warga pada Sabtu (6/12) sekitar pukul 08.00 WIB di kebun sawit milik Waluyo di Kampung Tambau Jorong Ampek Koto.
Ia menjelaskan penemuan mayat itu berawal ketika Parjo (25), seorang buruh panen hendak memanen buah dilokasi tersebut.
Kemudian ia menemukan sesosok mayat di salah satu pohon sawit dan segera memberitahukan kepada warga.
Warga mencoba mengenali korban dan meyakini jika mayat tersebut adalah Amirudin pgl Marah (80).
Korban tinggal di Kampung Tambau Jorong Ampek Koto Kecamatan Kinali yang diketahui telah hilang sejak tanggal 16 November 2014 sekitar pukul16.00 WIB.
Diduga korban terjatuh ketika mencoba pergi ke Batang Tambau yang berjarak sekitar 10 meter di belakang rumah korban.
Saat itu air akibat hujan lebat mengenagi perkebunan sekitar rumah korban. Kondisi korban sudah renta, korban terjatuh sehingga terpeleset dan kemudian terseret arus hingga kedalam areal sawit.
Setelah korban dilaporkan hilang, keluarga dibantu warga mencoba melakukan pencarian, namun tidak berhasil.
Muzhendra mengatakan kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Hampir seluruh kulit telah terkelupas dan kaki kanan tidak ada.
Selanjutnya korban dievakuasi kerumahnya dibantu keluarga dan masyarakat setelah anak korban Simar (35) datang dan mengenali serta meyakini mayat tersebut adalah orangtuanya.
"Menurut petugas kesehatan Puskesmas Ampek Koto, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban,"tegasnya. (*/sun)
Berita Terkait
Kemensos beri bantuan 160 Juta untuk tanggap bencana di Sawahlunto
Rabu, 8 Mei 2024 13:17 Wib
BMKG imbau waspada banjir rob di pesisir Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:02 Wib
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib
Pj Wali Kota Sawahlunto Himbau Masyarakat Periksa Saluran Air Antisipasi Banjir
Selasa, 7 Mei 2024 15:15 Wib
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto langsung antarkan bantuan pada korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 19:23 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib