Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto

id Banjir sawahlunto,Longsor sawahlunto,Pj Wali Kota Fauzan Hasan

Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto

Pj Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan turun memantau situasi penanganan bencana longsor di Silungkang, Sabtu. (Antarasumbar/HO-Pemkot Sawahlunto)

Sawahlunto (ANTARA) - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menyebabkan rumah, jalan dan fasilitas publik mengalami rusak, ditambah satu orang korban tertimbun longsor meninggal dunia.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Sabtu mengatakan jajaran Pemkot didukung masyarakat dan TNI-Polri sudah bergerak mengevakuasi sampai mengantarkan bantuan pada warga yang menjadi korban terdampak bencana itu.

"Dalam data sementara yang sedang direkapitulasi oleh BPBD, tercatat longsor dan banjir terjadi di Desa Silungkang Oso, Desa Silungkang Duo, Desa Silungkang Tigo dan Desa Muaro Kalaban serta Desa Taratak Bancah. Laporan yang tercatat di BPBD titik longsor/rumah yang terdampak itu mencapai ratusan, tapi tentu tidak semua berskala rusak berat, mayoritas rusak ringan namun tetap dalam monitoring kita," kata dia.

Ia merinci untuk di Silungkang Tigo tercatat longsor melanda 16 rumah ditambah 5 ruas jalan, 1 sekolah dan 1 toko. Kemudian di Desa Silungkang Duo tercatat 19 rumah ditambah 9 ruas jalan, 1 sekolah, 1 surau dan 1 sekolah.

"Kemudian di Desa Silungkang Oso, tercatat 18 rumah ditambah 3 ruas jalan dan 1 kantor desa. Setelah itu di Desa Muaro Kalaban ada 123 rumah terdampak banjir, 74 rumah terdampak longsor," ujarnya merinci.

Sementara di Desa Taratak Bancah, tercatat 5 rumah terdampak longsor, ditambah 10 ruas jalan.

"Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok," katanya.

Untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.

Bencana terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05).

"Untuk tindak lanjut penanganan bencana ini, dari hasil rapat pada Sabtu pagi (04/05), menyepakati tentang kebijakan penanggulangan bencana untuk penetapan status tanggap darurat dengan melakukan kunjungan lapangan terdahulu, kemudian mengidentifikasi dampak dan korban dari bencana yang terjadi. Setelah itu bagaimana mekanisme penyaluran bantuan, mekanisme penyaluran bantuan dari daerah tetangga dan peran serta seluruh OPD untuk ikut serta dalam penanggulangan bencana," katanya.

Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyebut dirinya juga sudah melaporkan perkembangan situasi dan kondisi bencana tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pemerintah pusat melalui Kementerian dan Badan terkait. (Yudha Ahada)