Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura menargetkan produksi padi gogo mencapai 8.875 ton dengan luas tanam 3.742 hektare.
"Target luas panen 3.550 hektare dengan produksi 2,5 ton per hektare maka kita yakin produksi mencapai 8.874 ton selama 2025 ini," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Dia mengatakan untuk capaian Januari-Februari 2025 untuk luas tanam sudah 59 hektare dengan luas panen 1.630 hektare.
"Untuk produksi selama dua bulan ini telah mencapai 4.075 ton. Kita optimis target akan tercapai sampai akhir tahun," katanya.
Menurutnya pihaknya terus meningkatkan sosialisasi ke masyarakat agar menanam padi gogo.
Adapun keunggulan padi gogo ini, katanya, adalah bisa ditanam d lahan kering, bisa ditanam di lahan integrasi dengan tanaman tahunan seperti kelapa sawit, karet, dan tanaman lainnya
"Sumber benih lokal padi gogo Pasaman Barat juga tersedia, baik yang sudah dilepas oleh kementerian pertanian maupun yang sudah didaftarkan ke pusat perlindungan varietas/Kementan RI," katanya.
Pihaknya juga telah membuat rencana pengembangan padi gogo dalam rangka mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional.
Diantara rencana yang akan dilakukan, kata dia, adalah Penambahan areal tanam di lahan perkebunan terutama di lahan replanting atau peremajaan kelapa sawit dan penambahan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali setahun.
Ia mengharapkan padi gogo menjadi primadona bagi masyarakat Pasaman Barat khususnya serta Sumbar dan nasional pada umumnya.
Potensi pengembangan padi gogo di Pasaman Barat cukup tinggi. Sebab, luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dalam peremajaan cukup luas saat ini mencapai ratusan hektare.
"Lahan kosong itu bisa dimanfaatkan oleh warga untuk menanam padi gogo selain tanaman jagung dan kedele," sebutnya.
Ia menambahkan padi gogo dapat menjadi solusi optimalisasi lahan kering sebagai pengganti lahan sawah.