Pemkab Mentawai optimalisasi program ketahanan pangan di Pulau Sipora

id Mentawai,ketahanan pangan,padi gogo

Pemkab Mentawai optimalisasi program ketahanan pangan di Pulau Sipora

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura. (ANTARA/Siti Hapsyoo)

Mentawai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, melalukan optimalisasi program ketahanan pangan di Pulau Sipora melalui perluasan lahan pertanian padi gogo dan jagung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kepulauan Mentawai Hatisama Hura di Mentawai, Senin, mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk pembukaan lahan seluas 895 hektare untuk mendukung program itu.

Ia menyebut lahan itu terbagi pada dua pulau besar yang ada di Mentawai dan semua akan dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas padi gogo dan jagung.

"Di Kecamatan Sipora Utara, pengembangan padi gogo direncanakan mencakup lahan seluas 79 hektare, sementara komoditas jagung akan ditanam dengan luas minimal 20 hektare per desa," katanya.

Sedangkan di Kecamatan Sikakap, lanjutnya, lahan yang dialokasikan untuk padi gogo mencapai 179 hektare, dengan tambahan minimal 20 hektare per desa untuk tanaman jagung.

"Kami berharap program ini dapat menjadi solusi dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Kepulauan Mentawai, yang selama ini masih bergantung pada pasokan dari luar daerah," katanya.

Ia menyebut dengan memanfaatkan lahan kering yang tersedia, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan.

"Pemanfaatan lahan kering meningkatkan produksi pertanian, karena berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi petani lokal serta memperkuat sektor pertanian di daerah kepulauan," ucap Hatisama.

Dalam pelaksanaannya pemerintah akan menggandeng berbagai pihak, termasuk kelompok tani, penyuluh pertanian, serta instansi terkait lainnya.

Pendampingan dan pelatihan akan diberikan agar petani dapat mengelola lahan dengan baik, menerapkan teknik budi daya yang efektif, serta meningkatkan produktivitas hasil panen.

Selain itu dukungan infrastruktur pertanian dan akses pasar juga menjadi perhatian utama agar hasil pertanian dapat diserap dengan baik dan memberikan keuntungan maksimal bagi para petani.

Dengan adanya program optimalisasi lahan pertanian ini, kata dia, diharapkan Kepulauan Mentawai dapat semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.