Pemkab Pasaman Barat adakan 10 kali gerakan pangan murah jelang Idul Fitri

id Pemkab Pasaman Barat, Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat , pangan murah pasbar,pasbar,sumbar

Pemkab Pasaman Barat adakan 10 kali gerakan pangan murah jelang Idul Fitri

Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat saat mengadakan gerakan pangan murah di Kecamatan Luhak Nan Duo, Rabu (12/3/2024). ANTARA/HO-Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat 

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan mengadakan 10 kali gerakan pangan murah di tiga kecamatan selama Ramadhan 1446 Hijriah.

"Untuk gelar pangan murah yang diadakan itu hanya komoditi beras sehingga masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Artinya ada subsidi Rp1.500 yang kita berikan per lima kilogram," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan harga beras yang diberikan pada gerakan pangan murah itu adalah Rp64.000 per lima kilogram sementara harga eceran tertinggi di pasaran mencapai Rp65.500 per lima kilogram.

"Mudah-mudahan dengan harga yang kita berikan ini bisa membantu masyarakat memperoleh beras selama Ramadhan sampai Idul Fitri 1445 Hijriah," katanya.

Menurutnya pelaksanaan gerakan pangan murah telah dimulai sejak Selasa (11/3) di Nagari (Desa) Tandikek dan Rabu (12/3) di Nagari Bancah Kariang Kecamatan Kinali.

Lalu Kamis (13/3) di Nagari Aia Gadang Timur Kecamatan Pasaman, Jumat (14/3) di Nagari Mahakarya dan Selasa (18/3) di Nagari Sungai Talang Kecamatan Luhak Nan Duo.

Kemudian pada Rabu (19/3) di Nagari Sidomulyo Kecamatan Kinali, Kamis (20/3) di Nagari Bandarejo dan Jumat (21/3) di Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman serta Selasa (25/3) di Nagari Kajai Selatan Kecamatan Talamau dan pada Rabun(26/3) di Nagari Jambak Selatan Kecamatan Luhak Nan Duo.

Dia menyebutkan gerakan pangan murah merupakan upaya pemerintah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.

"Gelar pangan murah ini dalam upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan," katanya.

Masyarakat cukup membawa kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP) dalam gelar pangan murah.

"Gelar pangan murah ini cukup mendapat sambutan dari masyarakat karena dapat memperoleh harga yang terjangkau dibandingkan harga di pasaran," ujarnya.