Nagari Panti Selatan anggarkan Rp370 juta untuk ketahanan pangan

id Nagari Panti Selatan,ketahanan pangan,Pasaman,Sumbar

Nagari Panti Selatan anggarkan Rp370 juta untuk ketahanan pangan

Wali Nagari Panti Selatan Didi Al Amin saat meninjau lokasi lahan pertanian program ketahanan pangan.ANTARA/Heri Sumarno

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Nagari Panti Selatan, Kecamatan Panti mengalokasikan Rp370 juta dari dana desa untuk program ketahanan pangan di tahun 2025 ini.

Wali Nagari Panti Selatan Didi Al Amin di Lubuk Sikaping, Rabu mengatakan alokasi ketahanan pangan itu sekitar 22 persen dari total dana desa.

"Total dana ketahanan pangan yang dikucurkan sekitar Rp370 juta dari dana desa. Alokasi ini sekitar 22 persen dari pagu Dana Desa Nagari Panti Selatan tahun 2025 yaitu sebesar Rp1.682.000.000,-," terang Didi Al Amin.

Wali nagari Didi Al Amin merinci alokasi anggaran itu untuk bidang tanaman pangan yaitu usaha penangkaran benih padi unggul dan pemberian bibit padi unggul lokal bersertifikasi kepada petani.

"Bidang Hortikultura yaitu program pemanfaatan perkarangan( rumah pangan lestari). Pemanfaatan lahan non produktif melalui program padat karya tunai dengan jenis tanaman jagung manis," tambahnya.

Selanjutnya kata dia untuk program budidaya tanaman cabe, bawang, dan budidaya ayam KUB.

"Program budidaya itik petelur, dan program Penangkaran bibit tanaman buah (apokat) beserta pemberian bibit bersertifikasi," katanya.

Disamping itu untuk pemberian bibit kopi untuk mendukung program perhutanan sosial melalui kelembagaan Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN).

"Sekolah Lapangan (SL) Tanaman padi sawah, tanaman hortikultura, perkebunan serta budidaya bebek dan ayam petelur," katanya.

Pihaknya juga akan menggunakan anggaran tersebut untuk penyediaan empat paket rumah bibit tanaman sayuran (hortikultura).

Nagari Panti Selatan kata dia juga terus menunjukan komitmennya dalam menanggapi aspirasi warganya yang kesulitan mengangkut hasil pertanian akibat putusnya jembatan di Jorong Ampang Gadang.

"Kita anggarkan dari Dana Desa tahun 2025 ini sebesar Rp160 juta. Jembatan penghubung dua kampung sekaligus akses pengangkut hasil pertanian warga Ampang Gadang itu terputus dihantam luapan banjir sekitar bulan Desember 2024 lalu," katanya.

Didi menyampaikan kondisi jembatan sangat rusak parah sehingga menyulitkan warga setempat yang biasanya jadi akses utama dalam mengangkut hasil pertanian.

"Dengan pertimbangan bahwa jembatan ini adalah akses utama masyarakat untuk mengangkut hasil taninya, maka tahun ini akan dibangun jembatan gantung. Mudah-mudahan terealisasi dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat," katanya.

Pihaknya mengatakan akan terus berupaya memaksimalkan pembangunan dalam mewujudkan program ketahanan pangan didaerah setempat.

"Apalagi Nagari Panti Selatan daerah potensi penghasil padi di Pasaman. Kemudian juga jagung, coklat dan lainnya. Kita akan peruntukan dana desa ini untuk pembangunan yang manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," pungkasnya.