Populasi sapi di Padang Pariaman pada 2024 meningkat jadi 42,6 ribu ekor

id Populasi sapi di Padang Pariaman,Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Populasi sapi di Padang Pariaman pada 2024 meningkat jadi 42,6 ribu ekor

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman (dua kiri) berfoto bersama dengan pihak terkait saat memantau ternak sapi di daerah itu. Antara/HO-Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman 

Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat populasi ternak sapi di daerah itu meningkat sekitar 472 ekor dari 42,2 ribu ekor pada 2023 menjadi 42,6 ribu ekor pada 2024.

"Memang secara nasional ada peningkatan populasi sapi sekitar 1 sampai 3 persen, nah di Padang Pariaman peningkatan terjadi sekitar 1,5 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang, Kamis.

Ia mengatakan peningkatan tersebut karena pihaknya gencar menyosialisasikan pelarangan penyembelihan sapi betina produktif sebab praktek tersebut dapat menurunkan angka populasi ternak secara drastis.

Selain pelarangan, lanjutnya pihaknya juga menggiatkan inseminasi buatan yang petugasnya di Padang Pariaman mencapai 28 orang sehingga tersedia di setiap kecamatan.

Ia menyampaikan meskipun beberapa waktu lalu penyakit mulut dan kuku (PMK) banyak menyerang ternak berkuku belah di Padang Pariaman namun hal itu tidak menurunkan niat peternak di daerah itu beternak sapi.

Hal tersebut, lanjutnya karena peternak sudah mengetahui penanganan jika ternak terserang PMK serta mengantisipasi agar ternak tidak terpapar virus yang menimbulkan penyakit itu.

"Yang penting kandangnya bersih dan isolasi ternak yang baru datang agar PMK tidak menyebar ke ternak lainnya. Selain itu tingkat kematian dari PMK rendah," katanya.

Ia mengatakan masuknya sapi dari daerah lain ke Padang Pariaman tidak dapat menjadi faktor peningkatan ternak tersebut karena sapi asal daerah itu juga dipasarkan keluar daerah itu.

"Memang ada ternak yang datang dari luar daerah namun lebih banyak ternak Padang Pariaman keluar atau dibeli oleh peternak dari daerah lain," ujarnya.

Ia menyebutkan ternak asal daerah itu dibawa ke sejumlah daerah mulai dari Kota Padang Panjang, Riau, dan Padang khususnya pada saat Idul Adha.

Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada peternak agar populasi sapi di daerah itu tidak saja meningkat namun juga sehat sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat peternak.