Warga di Kelurahan Lambung Bukit Padang dambakan jalan beraspal

id Kelurahan Lambung Bukit Padang ,Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang

Warga di Kelurahan Lambung Bukit Padang dambakan jalan beraspal

Padang (ANTARA) - Sebanyak 65 Kepala Keluarga di RT 03/RW 02 Sungkai dan 146 lebih KK, RT 03/RW 02 Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang dambakan jalan beraspal karena akses jalan ke permukiman mereka saat ini masih tanah.

"Selain jalan berupa tanah, puluhan tahun penerangan listrik juga minim. Dampak jalan tidak tersedia mengakibatkan kendaraan PLN tidak bisa masuk membawa tiang tiang listrik," kata Ketua RT 03/RW 02 Sungkai, Kelurahan Lambung Bukik, Reni di Padang, Senin.

Menurut Reni, warga terus berjuang untuk mendapatkan penerangan listrik. Semangat gotong royong yang kuat, menggotong tiang listrik bersama-sama, maka baru tiga tahun ini penerangan bisa menjangkau sebagian rumah warga, dan sebagian lain masih menggunakan penerangan lampu colok, lampu minyak tanah karena jalan belum di aspal/betonisasi.

Ia menyebutkan, permintaan jalan untuk di aspal/betonisasi pun sudah diajukan ke anggota dewan melalui saluran aspirasi mereka saat pemilu legislatif tahun 2024, namun bantuan itu masih minim.

"Karena bantuan dana aspirasi dewan itu hanya bisa membangun jalan beberapa meter dengan kerikil, sedangkan panjang jalan yang sudah dibebaskan oleh warga pemilik jalan RT 03/RW 02 Sungkai, Kelurahan Lambung Bukik, mencapai 5 km dan lebar jalan 12 meter itu," katanya.

Ketua RW 02 Lambung Bukit, Basril mengatakan, tercatat sebanyak 12 surat yang sudah ditanda tangani pemilik lahan berisi pernyataan kesediaan mereka membebaskan lahan untuk pembangunan jalan. Pihaknya menjamin warga akan memberikan dukungan jika pemerintah segera melakukan pengerjaan fisik jalan tersebut, agar mereka bisa segera keluar dari kondisi saat ini.

"Kami butuh jalan sepanjang 5 km ini segera diaspal/betonisasi, supaya kami tidak lagi terkendala akses yang berlangsung selama puluhan tahun itu. Warga banyak mengalami kerugian dalam memasarkan produksi pertanian, dan juga anak-anak sekolah terpaksa libur jika curah hujan tinggi jalan becek dan kerap banjir," katanya.

Sungkai memiliki banyak keunggulan, kata Basril, selain airnya jernih, udara sejuk, pemandangan alam sangat indah dan cocok sebagai daerah ekowisata. Terdapat 5 buah Lobang Jepang sebagai objek wisata peninggalan bersejarah di kawasan perbukitan itu.

Kebutuhan yang sama juga diungkapkan Ermida, Ketua RT 01/RW 03 Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, bahwa jalan kerap dilanda banjir lebih akibat drainase pada kiri dan kanan jalan belum dibangun. Seperti pada salah satu jalan melengkung menuju kawasan Rimbo Panjang yang terjal bahkan memperparah kondisi fisik jalan yang mudah tergerus air itu.

Di jalan terjal melengkung itu, katanya, pernah terjadi peristiwa memilukan terhadap seorang anak warga tempatan tergelincir dan terjun ke bawah mengakibatkan anak yang bersangkutan mengalami cacat permanen.

"Selain membutuhkan anggaran Rp1 miliar lebih dana APBN untuk membangun satu unit jembatan permanen sepanjang 100 meter, kami juga membutuhkan Rp2,5 miliar lebih untuk betonisasi jalan sepanjang 5 km itu, agar warga bisa mendapatkan jalan yang layak," katanya.

Lurah Lambung Bukik Andi Defriyan mengatakan, aksesbilitas jalan di Sungkai dan Batu Busuk bisa di lalui, cuma akses jalan kini masih berupa tanah sehingga perlu dibetonisasi, dibuatkan talud/bandar dikiri kanan jalan, jika jalan di Sungkai bagus bisa dikembangkan untuk lokasi pariwisata dan pertanian terpadu.

Di Batu busuk ada kawasan pemandian alam yang bagus namun membutuhkan penataan yang lebih baik lagi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang Tri Hadiyanto mengatakan, kebutuhan anggaran pembangunan untuk jalan Sungkai dan Batu Busuk, sudah masuk dalam rencana kerja Pemkot Padang.

"Karena volume pekerjaan relatif besar, maka tidak bisa dilakukan penanganan cepat melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan jalan tahun 2025 dan perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu," katanya.