Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengawasi pemotongan ternak sapi dan kerbau pada lebaran 1446 Hijriyah guna menjamin keamanan pangan terhadap warga di daerah itu.
"Pendataan dan pengawasan kami lakukan dari 29 sampai 30 Maret di empat kecamatan di Pariaman," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Marini Jamal di Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan pengawasan yang diiiringi pemeriksaan kesehatan ternak dilaksanakan mulai dari sebelum ternak itu dipotong, proses pemotongan, hingga penjualan.
Ia menyampaikan lokasi penjual daging ternak pada lebaran tidak saja di pasar-pasar yang ada di Pariaman namun juga tersebar di sejumlah lokasi di empat kecamatan di daerah itu.
"Kami melakukan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan organnya, hati, jantung, dan lainnya," katanya.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pihaknya di lokasi pemotongan dan penjualan, lanjutnya disimpulkan daging sapi dan kerbau tersebut sehat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Meskipun dari hasil pemeriksaan ternak yang dipotong aman dikonsumsi namun pihaknya menemukan adanya pemotongan ternak betina karena divonis mandul atau sudah tidak produktif, kata dia.
Ia mengatakan ternak yang dipotong di Pariaman tidak saja berasal dari kota tersebut namun juga sejumlah daerah di provinsi itu yaitu di antaranya Padang Pariaman dan Agam.
Namun dirinya belum bisa menyebutkan berapa jumlah ternak yang dipotong pada lebaran tahun ini karena masih dalam proses pendataan.
"Sebagai gambaran, jumlah pemotongan ternak pada tahun lalu mencapai 64 ekor," ujarnya.
Ia menjelaskan pengawasan yang dilakukan Pemkot Pariaman melalui organisasi perangkat daerah itu dilakukan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat veteriner.
"Kami ingin memastikan keamanan pangan di Pariaman," kata ada.
Ia menambahkan menjelang ramadhan tahun ini pihaknya juga melaksanakan pengawasan terhadap ternak yang dipotong. Dari hasil pengawasan yang dilakukan, lanjutnya sapi dan kerbau yang dipotong sehat.