Bukittinggi (ANTARA) - Ketahanan pangan dari produk pertanian dan peternakan sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, bergizi, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Dengan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan secara berkelanjutan yang berimplikasi pada produksi pangan lokal yang stabil dapat membantu menjaga keamanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak, serta mendukung perekonomian pedesaan.
Bukan hanya itu ketahanan pangan juga bermanfaat untuk pencegahan stunting yang merupakan gejala kekurangan nutrisi pada balita yang menyebabkan panjang atau tinggi badan yang kurang.
Upaya inilah yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Sains, Sosial Dan Pendidikan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi yang melakukan pengenalan teknologi pengemasan. kepada Kelpok tani PRL Rajo Tigo Selo di Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam.
Tim ini diketuai oleh Dr. Junios, M.Si dengan beranggotakan Dr. Gusri Yanti, S.P., M.P, Haezah Fatdillah, S.Pt., M.P, Kharisma Putri Salsabila dan Muhammad Habibillah
Dengan menyasar Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo dikarenakan produk yang dihasilkan dari kelompok Tani tersebut belum terpapar inovasi pengolahan produk pertanian dan peternakan. Seperti beberapa produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) milik kelompok tani yang belum mengadaptasi teknologi pengemasan seperti madu galo-galo dan itik lado hijau.
PkM ini bertujuan memperkenalkan teknologi pengemasan dan desain produk kepada anggota dan pelaku UMKM di Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo dengan uraian, pertama, Memperkenalkan teknologi pengemasan dengan alat retort dan vacuum sealer. Kedua Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dan pelaku UMKM di Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo dalam teknik pengemasan modern. Ketiga mengedukasi anggota kelompok tani tentang pentingnya kemasan dalam menjaga kualitas produk dan memperpanjang masa simpan produk.
Kemudian, Memberikan pelatihan langsung penggunaan alat retort dan vacuum sealer yang diberikan langsung kepada kelompok tani tersebut. Alat ini memiliki manfaat untuk produk lokal karena memiliki masa simpan lebih lama dan kualitas produk terjaga.
Harapannya agar Anggota dan pelaku usaha UMKM di Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo mampu mengaplikasikan teknologi pengemasan dengan alat modern sehingga daya saing produk lokal meningkat karena pengemasan lebih profesional dan aman dalam distribusi serta pemasaran.
Kegiatan PkM telah dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024 oleh Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo, Tim Pengabdian Masyarakat dan mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi (UPBN) di Jorong Babukik, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kegiatan berlangsung dengan topik Pelatihan dan penyuluhan tentang teknologi pengemasan dan label produk pangan.
Kegiatan meliputi Presentasi Materi Pengemasan dengan pengenalan teknologi pengemasan yang berfokus pada keunggulan masing masing alat seperti retort yang digunakan untuk sterilisasi termal produk pangan kemasan, terutama yang berhubungan dengan makanan basah seperti daging olahan, ikan dan sayur-sayuran.
Kemudian praktik penggunaan alat dengan demonstrasi dan latihan langsung cara penggunaan alat retort untuk sterilisasi produk dan vacuum sealer untuk mengemas pangan seperti daging, ikan ataupun pangan beku.
Di akhir kegiatan dilaksanakan diskusi dan tanya jawab, anggota dan pelaku usaha UMKM di Kelompok Tani PRL Rajo Tigo Selo diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang tantangan dalam pengemasan produk mereka dan mendapatkan solusi dari pemateri serta Tim Pengabdian kepada Masyarakat Pemula (PMP).
Hasilnya , setelah dilakukan kegiatan Teknologi Pengemasan Pangan Olahan
Peningkatan pengetahuan peserta berdasarkan hasil observasi selama kegiatan yang menunjukan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan tentang teknologi pengemasan menggunakan alat retort dan vacuum sealer.
Kelompok Tani Rajo Tigo Selo memahami pentingnya teknik pengemasan modern untuk menjaga keamanan dan kualitas produk. Adanya peningkatan keterampilan anggota kelompok tani yang mengikuti pengabdian mampu mengoperasikan alat-alat pengemasan secara mandiri. Penggunaan vacuum sealer menjadi solusi untuk produk yang mereka hasilkan seperi olahan susu, telur, sayur dan nugget.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil memperkenalkan teknologi pengemasan modern bagi kelompok tani. Peserta mampu memahami manfaat alat retort dan vacuum sealer sampai label produk dalam menjaga kualitas keamanan produk.
Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal milik kelompok tani, khususnya dalam kualitas dan masa simpan. Namun, pendampingan berkelanjutan perlu dilakukan agar kelompok tanu dapat terus produktif dalam mengaplikasikan teknologi pengemasan ini secara efektif.
Selain itu dengan adanya teknologi pengemasan, kualitas produk makanan jauh lebih terjaga sehingga dapat menguntungkan bagi kelompok tani dari penghasilan yang tujuannya juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi guna mencegah stunting.*