Konsorsium Perguruan Tinggi di Sumbar kenalkan sistem pendidikan vokasi

id Konsorsium Perguruan Tinggi di Sumbar

Konsorsium Perguruan Tinggi di Sumbar kenalkan sistem pendidikan vokasi

Salah satu narasumber dalam kegiatan media bootcamp yang digelar Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi Sumbar yakni Tulus Wijanarko saat memberikan pemaparan kepada peserta Senin (23/9). ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Sumatra Barat (Sumbar) terus mengenalkan secara luas sistem pendidikan vokasi yang kini sudah diterapkan di masing-masing kampus lewat acara media bootcamp di Padang pada Senin (23/9).

Kegiatan bootcamp tersebut mengundang para jurnalis dari berbagai media yang ada di Sumbar baik itu media cetak, elektronik, serta radio.

"Lewat kegiatan ini kami harap bisa meningkatkan pemahaman insan media terhadap perkembangan pendidikan vokasi di Sumbar," kata Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Nurul Fauzi di Padang.

Ia juga menargetkan kegiatan itu juga bisa meningkatkan kualitas pemberitaan terkait pendidikan vokasi, dan membangun jaringan kerja sama antar media massa dengan lembaga pendidikan vokasi.

Untuk diketahui di daerah Sumbar, ada tiga kampus ternama yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi.

Tiga kampus tersebut adalah Politeknik Negeri Padang (PNP), Universitas Negeri Padang (UNP), dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Lebih lanjut Nurul menjelaskan pendidikan vokasi adalah sistem pendidikan yang berperan penting dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja.

Artinya, sistem perkuliahan dan aktivitas akademis di kampus anggota konsorsium cenderung menitik beratkan kepada kebutuhan industri serta tenaga kerja.

"Kami berupaya memprediksi serta membaca ke mana arah pembangunan Sumbar kedepan, lalu diserap dalam menyusun kurikulum, bahan ajar, dan lainnya," katanya.

Menurutnya lewat sistem pendidikan vokasi, kampus benar-benar menyiapkan lulusan yang mumpuni dan berpengalaman untuk masuk ke dunia kerja.

Para mahasiswa di kampus pendidikan vokasi juga memiliki keunggulan karena setiap kampus telah punya mitra dan kerjasama dengan pihak industri untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, kemampuan, serta riset.

Nurul mengatakan konsorsium pendidikan vokasi yang sudah berjalan kurang lebih satu tahun di Sumbar, sudah menyelesaikan Policy Paper kemudian diserahkan kepada Gubernur.

Policy paper adalah dokumen yang berisi hasil penelitian yang fokus pada isu kebijakan tertentu dan menawarkan solusi alternatif untuk disampaikan kepada pemangku kepentingan.

Pada kegiatan Media Bootcamp itu panitia menghadirkan narasumber dari praktisi media Tulus Wijanarko (Wartawan dan Instruktur di Tempo Institute).

Dalam pemaparannya Tulus menyampaikan bahwa pendidikan vokasi akan lebih menarik jika ditulis dengan pendekatan jenis berita frature atau indepht reporting (liputan mendalam), tanpa mengeyampingkan berita keras (hard news).

Narasumber lain adalah perwakilan dari kampus anggota konsorsium pendidikan vokasi Sumbar yaitu dari Politeknik Negeri Padang dan Politeknik Negeri Payakumbuh.