BRIN turunkan peneliti ke Pasaman Barat uji coba pembuatan gula aren dari sawit
Simpang Empat (ANTARA) - Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) menurunkan peneliti ahli utama ke Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat untuk melakukan uji coba lanjutan pembuatan gula merah dari kelapa sawit sebagai upaya meningkatkan ekonomi petani.
Peneliti ahli utama BRIN Heni Purwaningsih di Simpang Empat, Jumat, mengatakan pihaknya turun ke Pasaman Barat mengatakan akan ada beberapa perlakuan terhadap gula nira, sehingga dapat meningkatkan kristalisasi gula merah kelapa sawit yang dihasilkan lebih berkualitas.
Ia optimis perlakuan yang diberikan akan dapat meningkatkan kristalisasi gula merah yang dihasilkan.
Menurutnya perlakuan pertama adalah dengan rasa sangat manis, dari dua liter larutan nira, menjadi 30 gram gula dengan rendemen 150 persen.
Sedangkan terhadap perlakuan kedua rasa tingkat kemanisan lebih rendah tetapi dengan rendemen yang dihasilkan juga 50 persen
"Kami optimis setelah mengalami teknik yang baik maka pegiat gula sawit akan sangat baik kedepannya," katanya.
Ia mengharapkan UMKM agar segera mengelola potensi ini dengan melanjutkan produk olahan turunan dari kelapa sawit. Produk sawit seluruhnya bisa dimanfaatkan yang bernilai ekonomis.
Selain gula merah, tepung dari batang sawit juga merupakan potensi yang luar biasa di Pasaman Barat. Kolaborasi antara Balitbangbang provinsi, pemkab dan petani sawit harus ditingkatkan.
Ia menyampaikan bahan pengawet dari gula sawit sawit sangat rendah ini akan sangat membantu penyakit diabetes karena mengandung antioksidan yang baik untuk diabetes.
Pegiat gula aren dari kelapa sawit di Sungai Aur Pasaman Barat Aprizal mengatakan kegiatan itu sudah dilakukan sejak tahun 2022 karena kemiripan sawit dengan jenis tanaman aren lainnya.
Menurutnya pengalaman hari ini produk gula merah yang dihasilkan rasanya lebih manis dari gula sawit yang sudah dilakukan sebelumnya.
Aroma yang dihasilkan lebih wangi, amis sebelumnya juga sudah hilang. Dengan turunnya tim peneliti ahli utama dari BRIN maka akan memberikan manfaatkan untuk perkembangan ekonomi masyarakat.
Ia berharap kedepannya Pemkab Pasaman Barat bisa membantu pemasaran serta pendampingan berkelanjutan dengan pengolahan mekanis.
Pengiat gula sawit lainnya Syarbaini menyampaikan penelitian yang dilakukan oleh BRIN hari ini jauh lebih berhasil dibandingkan sebelumnya. Gula yang dihasilkan teksturnya sudah seperti gula yang lainnya.
Wali Nagari (Kepala Desa) Sungai Aur Sahnimar sangat berterima kasih atas kunjungan peneliti utama BRIN untuk menjemput inovasi yang ada di masyarakat khususnya di nagari Sungai Aua.
Menurutnya pemanfaatan lahan yang sebelumnya dianggap limbah saat ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
"Mudah-mudahan gula yang dihasilkan dapat berkualitas dan menambah penghasilan masyarakat," harapnya. ***1***
Peneliti ahli utama BRIN Heni Purwaningsih di Simpang Empat, Jumat, mengatakan pihaknya turun ke Pasaman Barat mengatakan akan ada beberapa perlakuan terhadap gula nira, sehingga dapat meningkatkan kristalisasi gula merah kelapa sawit yang dihasilkan lebih berkualitas.
Ia optimis perlakuan yang diberikan akan dapat meningkatkan kristalisasi gula merah yang dihasilkan.
Menurutnya perlakuan pertama adalah dengan rasa sangat manis, dari dua liter larutan nira, menjadi 30 gram gula dengan rendemen 150 persen.
Sedangkan terhadap perlakuan kedua rasa tingkat kemanisan lebih rendah tetapi dengan rendemen yang dihasilkan juga 50 persen
"Kami optimis setelah mengalami teknik yang baik maka pegiat gula sawit akan sangat baik kedepannya," katanya.
Ia mengharapkan UMKM agar segera mengelola potensi ini dengan melanjutkan produk olahan turunan dari kelapa sawit. Produk sawit seluruhnya bisa dimanfaatkan yang bernilai ekonomis.
Selain gula merah, tepung dari batang sawit juga merupakan potensi yang luar biasa di Pasaman Barat. Kolaborasi antara Balitbangbang provinsi, pemkab dan petani sawit harus ditingkatkan.
Ia menyampaikan bahan pengawet dari gula sawit sawit sangat rendah ini akan sangat membantu penyakit diabetes karena mengandung antioksidan yang baik untuk diabetes.
Pegiat gula aren dari kelapa sawit di Sungai Aur Pasaman Barat Aprizal mengatakan kegiatan itu sudah dilakukan sejak tahun 2022 karena kemiripan sawit dengan jenis tanaman aren lainnya.
Menurutnya pengalaman hari ini produk gula merah yang dihasilkan rasanya lebih manis dari gula sawit yang sudah dilakukan sebelumnya.
Aroma yang dihasilkan lebih wangi, amis sebelumnya juga sudah hilang. Dengan turunnya tim peneliti ahli utama dari BRIN maka akan memberikan manfaatkan untuk perkembangan ekonomi masyarakat.
Ia berharap kedepannya Pemkab Pasaman Barat bisa membantu pemasaran serta pendampingan berkelanjutan dengan pengolahan mekanis.
Pengiat gula sawit lainnya Syarbaini menyampaikan penelitian yang dilakukan oleh BRIN hari ini jauh lebih berhasil dibandingkan sebelumnya. Gula yang dihasilkan teksturnya sudah seperti gula yang lainnya.
Wali Nagari (Kepala Desa) Sungai Aur Sahnimar sangat berterima kasih atas kunjungan peneliti utama BRIN untuk menjemput inovasi yang ada di masyarakat khususnya di nagari Sungai Aua.
Menurutnya pemanfaatan lahan yang sebelumnya dianggap limbah saat ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
"Mudah-mudahan gula yang dihasilkan dapat berkualitas dan menambah penghasilan masyarakat," harapnya. ***1***