Batusangkar (ANTARA) - Pembangunan hunian tetap (huntap) rumah relokasi terpadu bagi korban bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi Mei 2024 di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mulai dikerjakan.
Pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di kawasan Balai Benih Induk (BBI) milik Pemprov Sumbar di Jorong Ladang Laweh, Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan pada Kamis.
Mahyeldi mengatakan pembangunan huntap tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warganya.
"Pemerintah akan hadir bagi masyarakat baik saat bencana maupun setelah bencana. Huntap ini bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah pada masyarakat," katanya.
Ia meminta calon penerima huntap agar menjaga dan memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah tersebut.
Selain bantuan rumah, pemerintah juga memberikan bantuan perbaikan dan pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, taman dan lahan pertanian.
Dalam kesempatan itu, ia juga menawarkan agar masyarakat yang menerima bantuan hunian tetap untuk memaksimalkan fungsi Balai Benih Induk (BBI) tersebut.
"Jadikan ini pusat pembibitan untuk nanti disebar ke berbagai daerah di Sumatera Barat sehingga bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat," katanya.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra menjelaskan sebanyak 60 unit hunian tetap akan dibangun di atas lahan seluas 3,8 hektare.
"Pembangunan huntap di relokasi terpadu tersebut dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan lama pengerjaan kurang lebih empat bulan ke depan," katanya.
Selain relokasi terpadu, pemerintah daerah juga menyiapkan relokasi mandiri yang lokasinya disiapkan di tanah kaum masing-masing.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hunian tetap korban banjir bandang di Tanah Datar mulai dibangun