Sawahlunto (ANTARA) - Desa Sikalang Kota Sawahlunto, Sumatera Barat sedang menggerakkan transaksi digital atau pembayaran non-tunai terkhusus pada sektor UMKM.
Kepala Desa Sikalang Lambang Wicaksono, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan sekarang tercatat ada 93 UMKM di desa itu yang sudah menerapkan transaksi digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
"Dari 100 UMKM di Sikalang, 93 sudah menggunakan QRIS, jadi tinggal tujuh yang belum. Alasannya yaitu sebanyak tujuh UMKM ini pengelolanya sudah lanjut usia (lansia) dan yang bersangkutan tidak menggunakan smartphone, namun sedang kita upayakan agar tetap bisa memakai QRIS melalui pendampingan pihak keluarga," kata dia.
Ia mengatakan para UMKM yang sudah menggunakan QRIS mengakui memperoleh pelayanan transaksi yang efektif dan efisien serta tercatat dengan rapi.
"Terutama dalam menghadapi pembeli dari usia millenial dan Gen Z, itu memang lebih efektif kalau UMKM menyiapkan layanan pembayaran non-tunai ini. Termasuk juga dalam menawarkan penjualan produk secara online (daring)," katanya.
Apalagi untuk mengurus penggunaan QRIS juga sangat mudah dan tanpa biaya. Waktu pengurusan juga tidak memakan waktu lama, hanya dalam kisaran satu/dua hari saja.
Kepala Desa Lambang Wicaksono menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat bersama Bank Nagari yang sudah mempercayai dan membantu Desa Sikalang menjadi Desa Siap QRIS pertama di Kota Sawahlunto.
"Kemaren kami sudah dilaunching sebagai Desa Siap QRIS. Secara seremonial itu dibuka langsung oleh Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat bapak Dandy Indarto Seno," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan apresiasi dan dukungan Pemkot pada upaya mengoptimalkan layanan pembayaran non-tunai terkhusus terhadap UMKM.
"Pemkot Sawahlunto komitmen dukung dan fasilitasi UMKM kita bisa maju dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi digital, salah satunya transaksi dengan QRIS. Saat ini kita bantu Desa Sikalang menjadi Desa Siap QRIS, ke depan kita kaji bagaimana aspek kebijakan dan program terkait yang bisa disinergikan dalam mendukung memaksimalkan ekonomi digital ini ke desa-desa lainnya," kata dia.
Sementara anggota DPRD Sawahlunto dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Revanda Utami Vininta menyampaikan apresiasi pada perkembangan UMKM Desa Sikalang yang menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi dalam aspek transaksi digital.
"Namun masyarakat tentunya harus tetap ingat untuk berhati-hati dalam transaksi digital ini, karena yang namanya dalam teknologi tentu ada resiko. Untuk itu kami menyarankan agar Pemkot dan Bank terkait bisa sosialisasi dan mendampingi masyarakat agar memahami bagaimana menggunakan transaksi non-tunai ini dengan aman dan terlindungi," kata dia.