Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan pakaian kebaya

id Sosialisasi pakaian kebaya

Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan pakaian kebaya

Pemkab Pasaman Barat melalui Gabungan Organisasi Wanita (GOW) mengadakan sosialisasi pakaian kebaya upaya menjaga kelestarian pakaian tradisional di daerah itu, Jumat (9/8/2024). Antara/Altas Maulana. 

Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat, mensosialisasikan pakaian kebaya ke organisasi wanita sebagai upaya menjaga kelestarian pakaian tradisional di daerah itu.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Pasaman Barat Fitri Risnawanto di Simpang Empat, Jumat, mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi di Simpang Empat dengan mengangkat tema "Sosialisasi Berkebaya".

Menurutnya, kebaya merupakan pakaian tradisional masyarakat Indonesia yang dapat ditemukan di berbagai wilayah Tanah Air, khususnya Jawa dan Sumatera.

"Tidak hanya sekadar busana, kebaya juga merupakan simbol keagungan, kesopanan, dan kearifan lokal, yang telah bertahan melintasi zaman. Setiap lipatan dan motifnya menciptakan sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," katanya.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional, yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

"Pada Hari Kebaya Nasional pertama yang diadakan pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta, lalu, saya selaku Ketua GOW Pasaman Barat hadir bersama 104 organisasi anggota Kowani dan BKOW ,serta GOW tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Kegiatan tersebut juga melibatkan perempuan Indonesia dari berbagai profesi dan daerah sebanyak 9.250 orang," jelasnya.

Melalui kegiatan sosialisasi itu, kata dia, diharapkan perempuan Indonesia, khususnya generasi muda Pasaman Barat dapat semakin menghargai dan bangga menggunakan kebaya.

"Dengan bangga mengenakan kebaya, kita tidak hanya menjaga budaya leluhur, tetapi juga menunjukkan kepada dunia kekayaan dan keindahan budaya Indonesia. Mari bersama-sama melestarikan budaya dengan bangga berkebaya," ujarnya.

Pertama, kata dia, kebaya merupakan identitas nasional yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Kedua, kebaya berkembang menjadi busana nasional dalam berbagai skala kegiatan.

"Oleh karena itu pemerintah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya, mengingat kebaya merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga keberadaannya," kata Fitri Risnawanto.

Eksistensi kebaya, kata dia, diharapkan dapat terus berlanjut lewat keberadaan Hari Kebaya Nasional 2024 dan memberikan dampak bagi industri dan usaha yang berhubungan dengan perempuan. "Karena kebaya sangat melekat dengan pemberdayaan, perjuangan, dan kemandirian para perempuan," katanya.