Kondisi sarana dan prasarana transportasi setelah bencana alam di kawasan Lembah Anai

id lembah anai

Kondisi sarana dan prasarana transportasi setelah bencana alam di kawasan Lembah Anai

Kendaraan melintas di kawasan Lembah Anai pascadibuka secara resmi oleh pemerintah setempat. (ANTARA/Muhammad Zulfikar).

Padang (ANTARA) - Tepat sepuluh hari yang lalu media massa dan media sosial di Sumatera Barat dihebohkan dengan dibukanya kembali jalan nasional yang melintas di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai, yang sebelumnya ditutup total dalam upaya untuk memperbaiki sarana dan prasarana transportasi yang ada, setelah mengalami kerusakan dengan adanya bencana alam yang melanda propinsi Sumatera Barat secara umum dan kawasan Lembah Anai khususnya beberapa bulan sebelumnya.

Secara umum komentar di media massa dan media sosial berkaitan dengan pembukaan jalan yang tergolong strategis ini relatif positif bahkan disambut dengan gembira oleh masyarakat terutama pengguna jalan ini, yang selama masa perbaikan menggunakan jalur alternatif untuk bisa menuju Padang Panjang dan Bukit Tinggi, yaitu melalui jalur Sitinjau Lauik dan jalur Sicincin Malalak, yang sebenarnya belum mampu menampung semua kendaraan yang dialihkan tersebut.

Kondisi ini menggambarkan betapa pentingnya jalur Lembah Anai bagi pengguna jalan atau transportasi menuju kedua kota tersebut terutama bagi pengendara, baik sepeda motor maupun mobil yang rutin menggunakannya.

Pembukaan jalur jalan di Lembah Anai yang secara resmi dimulai pada hari Minggu (21/7/2024), yang didahului dengan uji coba penggunaannya oleh instansi terkait seperti pemerintah provinsi Sumatera Barat, Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat, Dirlantas Polda Sumbar, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, dan dinas/instansi terkait lainnya.

Beberapa hari sebelum resmi dibuka, menunjukkan bahwa kondisi jalur jalan belum sepenuhnya bisa mengatasi masalah transportasi untuk menuju ke Kota Padang Panjang dan Bukittinggi. Ini terlihat dari masih adanya kemacetan panjang yang dihadapi oleh pengendara kendaraan baik karena faktor pengerjaan jalan yang masih dilaksanakan, maupun karena adanya sistem buka tutup jalur, sehingga masih menyebabkan tersendatnya arus kendaraan dari kedua arah.

Hal ini dilakukan karena pada beberapa titik masih dilakukan perbaikan oleh pihak terkait terutama untuk badan jalan yang terban atau longsor yang menyebabkan penyempitan ruas jalan yang bisa digunakan oleh pengendara baik roda dua maupun roda empat. Pada bagian ruas jalan yang mengalami kerusakan parah secara keseluruhan sudah diperbaiki dengan berbagai metode perbaikan, untuk memastikan bahwa jalan yang diperbaiki tersebut sudah aman untuk dilalui oleh pengguna jalan.

Melihat dari perbaikan yang telah dilakukan pada ruas jalan strategis di kawasan Lembah Anai relatif lebih cepat dilakukan kalau diamati mulai dari awal perbaikan sampai dibukanya kembali ruas jalan tersebut. Hal ini juga terlihat dari awal pekerjaan perbaikan yang dilakukan tidak terlalu lama setelah musibah berupa bencana alam meluapnya sungai di kawasan Lembai Anai tersebut yang menyebabkan kerusakan parah tidak hanya terhadap bangunan tetapi juga terhadap ruas jalan yang melalui kawasan Lembah Anai tersebut.

Respons cepat ini pun mendapat banyak tanggapan dari pengguna media sosial dan media massa di Sumatera Barat, yang terbukti dengan adanya informasi perkembangan perbaikan ruas jalan yang rusak setiap hari. Media massa pun secara rutin menyampaikan informasi tentang progres dan kemajuan perbaikan ruas jalan serta sarana dan prasarana transportasi lainnya yang ada di kawasan Lembah Anai.

Pemerintah melalui salah satu BUMN di bidang konstruksi secara cepat melakukan perbaikan pada semua ruas jalan yang mengalami kerusakan dengan mendatangkan peralatan berat yang dibutuhkan. Alat berat dan peralatan lainnya yang didatangkan ke kawasan Lembah Anai bekerja siang malam untuk mengejar target penyelesaian ruas jalan tersebut.

Pekerjaan yang dilakukan dengan alat berat serta jadwal kerja yang hampir 24 jam memperlihatkan hasil yang memuaskan karena ternyata target penyelesaian pekerjaan perbaikan yang sudah ditetapkan bisa dicapai. Sampai pada hari pembukaan ruas jalan strategis di Lembah Anai sudah hampir semuanya selesai dan memenuhi target pekerjaan perbaikan yang sudah ditetapkan, walaupun di beberapa titik pekerjaan menggunakan alat berat masih dilakukan.

Sebagai salah seorang warga masyarakat yang sering menggunakan jalur jalan di kawasan Lembah Anai, kondisi ini merupakan suatu hal yang sangat baik sehingga perlu diberikan apresiasi kepada pemerintah maupun perusahaan milik pemerintah di bidang konstruksi yang melakukan perbaikan ruas jalan tersebut, karena berkaitan dengan dua hal yaitu respon yang cepat terhadap kerusakan yang terjadi dan usaha maksimal dalam melakukan pekerjaan dalam pemenuhan target pembukaan ruas jalan di kawasan Lembah Anai.

Situasi ini juga merupakan suatu pembuktian dari pemerintah kepada masyarakat berkaitan dengan komitmen pemerintah untuk selalu menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas kepada masyarakat yang menggunakannya. Masyarakat juga melihat tindakan pemerintah yang cepat tanggap ini merupakan solusi dalam mengatasi kemacetan yang terjadi di dua ruas jalan strategis lainnya yang digunakan selama perbaikan ruas jalan di kawasan Lembah Anai ini.

Untuk ruas jalan Sitinjau Lauik sebagai jalan alternatif ke arah Kabupaten Solok, selalu mengalami kemacetan selama pengalihan jalan dari kawasan Lembah Anai, dengan lama kemacetan yang dialami oleh pengguna jalan lebih kurang 5-6 jam. Begitupun dengan ruas jalan melalui Sicincin terus ke Malalak di daerah Koto Tuo dan sekitarnya di Kabupaten Agam, mengalami kemacetan sekitar 2-3 jam setiap melalui ruas jalan ini.

Pembukaan kembali ruas jalan di kawasan Lembah Anai sebagai jalan nasional dan strategis mampu memberikan harapan yang lebih kepada pengguna jalan tersebut termasuk kepada perekonomian masyarakat baik diruas jalan yang dilalui maupun daerah-daerah lain yang bisa diakses lebih cepat melalui ruas jalan di kawasan Lembah Anai.

Masyarakat yang memiliki usaha di sepanjang jalan nasional Padang-Bukittinggi melalui ruas jalan di kawasan Lembah Anai, yang selama masa perbaikan mengalami penurunan transaksi yang cukup signifikan, sekarang dengan pembukaan ruas jalan ini bisa menikmati kembali keuntungan dari usaha yang dijalankannya. Begitupun dengan daerah-daerah yang dihubungkan oleh ruas jalan nasional yang diperbaiki tersebut, bisa memperoleh keuntungan secara ekonomis yang lebih baik.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan penulis sebelum ini adalah bahwa cepat tanggap atau respon pemerintah yang dilakukan pada kasus kerusakan sarana dan prasarana transportasi di kawasan Lembah Anai merupakan tindakan yang tepat dan sangat membantu kepada masyarakat serta pengguna jalan yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Tindakan pemerintah ini seyogyanya perlu ditiru dan dilakukan tidak hanya pada kasus bencana alam yang melanda kawasan Lembah Anai, tetapi untuk semua musibah atau perbaikan diperlukan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Masyarakat tentu berharap pemerintah akan tetap memberikan respon yang cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga memberikan persepsi positif kepada pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah. Semoga harapan ini mewakili harapan semua masyarakat di provinsi Sumatera Barat, dan semoga pemerintah selalu konsisten dalam tindakannya ini.

Penulis adalah Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas Hendra Lukito