BKSDA Sumbar kembali tegaskan larangan aktivitas di TWA Mega Mendung

id bksda sumbar,taman wisata alam ,mega mendung,cuaca ekstrem,sungai anai,sungai batang anai

BKSDA Sumbar kembali tegaskan larangan aktivitas di TWA Mega Mendung

Foto udara tempat pemandian di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Mega Mendung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. (Antara/Fandi Yogari)

Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali menegaskan larangan aktivitas masyarakat di sekitar kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Mega Mendung, Kabupaten Tanah Datar, karena terdapat potensi ancaman bahaya banjir dari luapan sungai.

"BKSDA mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di lokasi TWA Mega Mendung, termasuk lokasi pemandian yang saat ini ditutup, karena sangat berbahaya," kata Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto di Padang, Rabu.

Apalagi, kata Lugi, selama beberapa hari terakhir intensitas curah hujan cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan Sungai Anai atau Batang Anai meluap. BKSDA bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar telah menutup dan melarang aktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut pascabencana banjir bandang pada 11 Mei 2024.

Meskipun telah melarang dan memasang papan informasi larangan aktivitas dan pendirian bangunan di sepanjang kawasan TWA Mega Mendung, tempat wisata pemandian yang sebelumnya ikut diterjang banjir bandang kembali dibuka beberapa waktu lalu.

"BKSDA khawatir kondisi cuaca dan intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya debit air sungai. Apalagi Batang Anai ini berhulu langsung dari Gunung Singgalang," kata dia.

Terpisah, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan meminta masyarakat di provinsi tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi cuaca ekstrem saat puncak musim hujan.

Dalam catatan BMKG Stasiun Meteorologi setempat selama beberapa hari terakhir intensitas atau curah hujan di beberapa kabupaten sudah termasuk kategori ekstrem, atau di atas 100 milimeter seperti yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Dharmasraya.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem tersebut bisa memicu berbagai macam bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Imbauan itu terutama bagi masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKSDA Sumbar kembali tegaskan larangan aktivitas di TWA Mega Mendung