Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat meluncurkan sekolah lansia serta melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita berisiko stunting di Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Solok Maryeti Marwazi di Solok, Senin, mengatakan sekolah lansia diinisiasi karena warga saat ini lebih dari 10 persen kalangan lansia.
Ia menjelaskan sekolah lansia di Nagari Sulit Air sebagai sekolah lansia pertama di Kabupaten Solok, sedangkan pengajar sekolah ini berasal dari puskesmas, Kantor Urusan Agama (KUA), serta DPPKBP3A Kabupaten Solok.
Melalui sekolah lansia, ujarnya, diadakan enam kali pertemuan serta diadakan ujian dan dilanjutkan wisuda.
Terkait dengan pembelajaran, ujarnya, ada 20 modul diberikan kepada siswa lansia.
Di samping itu, diberikan PMT kepada balita risiko stunting.
Ia menjelaskan pemberian makanan tambahan sebagai program khusus bupati setempat untuk diberikan kepada balita yang stunting dan berisiko stunting.
"Semoga dengan adanya bantuan PMT ini, stunting di Nagari Sulit Air dapat teratasi dan bisa bebas dari stunting," ucap dia.
Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda mengapresiasi sekolah lansia karena menjadi salah satu solusi untuk mengatasi lonjakan jumlah warga lanjut usia.
Sekolah lansia merupakan program pemerintah yang diperuntukkan bagi lanjut usia untuk pembelajaran sehingga memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, dan kecerdasan.
"Saya berharap proses belajar di sekolah lansia ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan serta tidak memberikan beban kepada siswa lansia," ujar dia.
Ia juga mengapresiasi semua pihak yang membantu kelangsungan sekolah lansia di daerah setempat.
"Semoga sekolah lansia ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Kecamatan X Koto Diatas ini," ucapnya.