Desa Wisata Bahari untuk ekonomi pesisir berkelanjutan

id KKP,desawa wisata bahari,bahari

Desa Wisata Bahari untuk ekonomi pesisir berkelanjutan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan Desa Wisata Bahari untuk ekonomi pesisir dan keberlanjutan. ANTARA/HO-Humas KKP

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan Desa Wisata Bahari untuk meningkatkan perekonomian pesisir dan mendukung keberlanjutan lingkungan, serta memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam pesisir.

"KKP terus mempercepat pertumbuhan ekonomi biru, yang menjadi salah satu prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo, melalui pengembangan Desa Wisata Bahari atau Dewi Bahari," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dia menyampaikan, sejak 2016, Direktorat Jasa Kelautan di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) KKP telah melaksanakan berbagai program strategis untuk mengoptimalkan potensi wisata bahari di Indonesia.

Hingga akhir 2024, sebanyak 108 kawasan desa pesisir telah menerima bantuan sarana wisata bahari.

Gustaaf menegaskan bahwa sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 93 Tahun 2020 tentang Desa Wisata Bahari, pengelolaan program ini menjadi lebih terstruktur.

Konsep Dewi Bahari mengintegrasikan pengelolaan wisata berbasis masyarakat dengan kearifan lokal, upaya konservasi, serta penguatan kewirausahaan di sektor wisata.

“Pengembangan desa wisata bahari bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian ekosistem laut, tapi juga memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," terangnya.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda mengungkapkan, dukungan KKP tidak hanya sebatas regulasi, tetapi juga pemberian fasilitas fisik.