Lubuk Basung (ANTARA) - DInas Kebudayaan Sumatera Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya menggelar Festival Tambu Tansa diikuti 25 kelompok sanggar seni yang ada di kabupaten Agam.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Jefrinal Arifin mengatakan, kegiatan tersebut bekerjasma dengan anggota DPRD Sumatera Barat Syafril Huda melalui dana pokok pikiran (pokir) yang digelar Taman Budaya.
"Dengan adanya festival ini, kita berharap kesenian gendang tambua tansa terus berkembang karena digemari generasi muda di Agam dan khususnya di Lubuk Basung," kata Jefrinal saat pembukaan festival di Lubuk Basung, Sabtu.
Jefrinal yang kagum dengan gerakan dinamis pemain tambua tansa itu juga mengajak generasi muda untuk bersama-sama hidupkan kembali kesenian tambua tansa itu.
Kepala UPTD Taman Budaya Sumatera Barat Supriyadi mengatakan, kegiatan tersebut diadakan dalam rangka pembinaan, pelestarian dan pengembangan, serta memberikan ruang apresiasi kepada pelaku tambua tansa di kabupaten Agam.
Festival tambua tansa juga dimeriahkan oleh kelompok musik kreasi dari Pariaman, Darak Badarak dan penyanyi Minang Upiak Isil serta dihadiri ribuan penonton di Lubuk Basung.
Selain festival gendang tersebut, kata Supriyadi, pihaknya juga membuka festival kuliner tradisional yang diikuti 20 UMKM di kabupaten itu.
Tambua Tansa merupakan alat musik perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu Gandang tambua dan tansa, biasanya dimainkan dalam grup dengan ditabuh secara terus-menurus dalam formasi sampai 7 orang penabuh.
Gandang Tambua biasanya dimainkan dengan cara disandang di salah satu bahu pemain dalam posisi berdiri dengan menggunakan dua pemukul tambua, semacam pemukul yang terbuat dari bahan kayu. Sedangkan Tansa lebih mirip setengah bola yang hanya memiliki satu sisi kulit. [*]