Pemkot Sawahlunto turunkan ratusan personel dan lima alat berat

id Pemkot Sawahlunto,berita sawahlunto,berita sumbar,BPBD Sawahlunto, y

Pemkot Sawahlunto turunkan ratusan personel dan lima alat berat

Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan turun ke lapangan mendampingi tim tanggap darurat bencana banjir longsor di Kecamatan Silungkang, Selasa. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Tim tanggap darurat penanganan bencana Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat masih terus bekerja untuk membuka dan membersihkan akses jalan dan rumah warga, memberikan bantuan dan menyediakan makanan melalui dapur umum, sampai memperbaharui rekapitulasi data dampak bencana.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Selasa menyampaikan kondisi terkini pasca bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang masih ada beberapa akses jalan yang tertutup longsor, kemudian sejumlah rumah warga dan jalan juga masih berlumpur sehingga masih dibersihkan.

"Jadi tim tanggap darurat masih turun di lapangan, hari ini kami juga turun langsung mendampingi tim yang sedang bekerja di beberapa titik. Kondisi tim Alhamdulillah solid dan penuh semangat bersama-sama membantu warga yang terdampak bencana," kata dia.

Ia merinci saat ini kekuatan personel yang diturunkan ke lapangan yaitu ; untuk di dapur umum ada 30 orang, untuk pembersihan akses jalan dan rumah-rumah warga ada 40 orang, kemudian dari Pemadam Kebakaran (Damkar) ada 30 orang, ditambah kru alat berat (PC, Excavator dan lain-lain) ada 24 orang.

"Totalnya personel yang turun ada 124 orang. Ini ditambah dengan jajaran dari Kecamatan dan Pemerintah Desa yang juga ikut turun berkoordinasi mendukung proses penanganan bencana dan mendampingi masyakarat terdampak," katanya.

Pj Wali Kota Fauzan Hasan menambahkan, sebelumnya tim dari seluruh perangkat daerah di Sawahlunto juga sudah turun ke lapangan untuk mengantarkan bantuan sembako kepada para masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

"Juga ada tim yang saat ini turun dengan tugas untuk mendata dampak kerusakan yang timbul dari bencana. Tim ini terdiri dari TRC BPBD, Tagana, Perkim, PMI dan DPUPR," ujar dia merinci.

Kemudian ada tim yang diturunkan untuk melaksanakan gotong royong di desa-desa yang terdampak. Yaitu sebanyak 3 tim yang masing-masing beranggotakan sebanyak 8 orang dari dari unsur Satpol-PP dan TRC BPBD.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sawahlunto Dedi Ardona mengatakan untuk kekuatan alat berat yang mendukung proses pembukaan dan pembersihan akses jalan dan rumah terdampak longsor yakni sebanyak 5 unit.

"Alat berat dari BPBD saat ini sedang bekerja di Desa Silungkang Oso, kemudian alat berat dari DPUPR di Desa Taratak Bancah. Ditambah alat berat dari Balai Jalan beroperasi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kita juga dibantu alat berat dari CV. BMK yakni ada 2, bekerja di Jalinsum dan Desa Silungkang Tigo," ujarnya merinci.

Sementara di dapur umum disampaikan Kasi Kedaruratan BPBD Sawahlunto Asnofaweri yakni berkekuatan 30 orang.

"Di dapur umum kami memasak untuk menyediakan 500 porsi setiap harinya untuk warga terdampak dan para personel tim gabungan yang bertugas di lapangan. Untuk pembagian makanan dibagi 2 kali sehari yakni siang dan malam," kata dia.

Bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05).

Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, yakni di Desa Silungkang Tigo tercatat longsor melanda 16 rumah ditambah 5 ruas jalan, 1 sekolah dan 1 toko. Kemudian di Desa Silungkang Duo tercatat 19 rumah ditambah 9 ruas jalan, 1 sekolah, 1 surau dan 1 sekolah.

Kemudian di Desa Silungkang Oso, tercatat 18 rumah ditambah 3 ruas jalan dan 1 kantor desa. Setelah itu di Desa Muaro Kalaban ada 123 rumah terdampak banjir, 74 rumah terdampak longsor.

Sementara di Desa Taratak Bancah, tercatat 5 rumah terdampak longsor, ditambah 10 ruas jalan.

Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok.

Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.