Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat telah melakukan beragam cara sebagai upaya untuk percepatan penurunan angka stunting di daerah tersebut.
Kepala Dinkes Kota Solok Elvi Rosanti di Solok, Sabtu, menyebutkan upaya terpadu signifikan terhadap percepatan penurunan stunting melalui kerja keras, inovatif, dan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga mencapai dengan baik.
Upaya itu, meliputi penggunaan kartu pelangi, Rujukan Terintegrasi untuk Anak Stunting (Rujak Stunting), Pemberian Makanan Tambahan Anak untuk Kurangi Stunting (Permata Kuning), Kids and Mom Care, program Kader Pendamping Bayi Kecil Kembali Normal (Kemping Beken), Kawal dan Lindungi Ibu Hamil guna Cegah Stunting secara Spesifik (Wali Bumil Cantik), Atasi Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil KEK (Anting Permata Bumil), Remaja Putri Tanpa Anemia (Putri Tamia), dan Bangunan Keluarga Intelek, Cerdas (PintarBaralek Cetar), serta PSC 119 Smasch Care’s.
Dinkes Kota Solok juga melakukan gerakan aksi cegah stunting. Dalam aksi tersebut Kemenkes membangun lima gerakan cegah stunting dilaksanakan bersama masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat, yaitu gerakan aksi bergizi, ibu hamil sehat, posyandu aktif, jambore kader, dan kampanye cegah stunting itu penting.
Kegiatan tersebut untuk memperkuat komitmen bersama lintas program dan lintas sektor di Kota Solok dalam pencegahan stunting dimulai dari keluarga, institusi, dan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Solok Elvi Rosanti terpilih menjadi salah satu kepala dinas di Indonesia dan satu-satunya kepala dinas di Sumatera Barat yang mendapatkan kesempatan menyampaikan materi melalui webinar bersama lembaga Bebas Stunting Indonesia (Besti), Kamis (4/4).
Besti merupakan lembaga dengan visi dan misi menurunkan stunting dengan memberi masukan penguatan strategi dan kebijakan berbasis bukti untuk akselerasi percepatan stunting di Indonesia, baik tingkat pusat maupun daerah, serta berperan dalam aksi nyata percepatan penurunan stunting di daerah.
Kegiatan berbagi praktik baik pengalaman dan inovasi daerah dalam percepatan penurunan stunting pascalahir ini dilakukan secara daring dengan konsep webinar.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan strategi Kota Solok menangani kasus stunting dan menyampaikan perkembangan stunting terkini di daerah setempat.
Berita Terkait
Wali Kota Padang pamitan karena masa jabatannya segera berakhir
Selasa, 30 April 2024 20:03 Wib
HTR jadi Bacalon Wali Kota pertama mendaftar ke partai politik di Bukittinggi
Selasa, 30 April 2024 19:02 Wib
KDEKS Pariaman susun program wujudkan kota berbasis syariah
Selasa, 30 April 2024 14:43 Wib
Diwakili Kelurahan Banda Buek, Kota Padang Bertekad Pertahankan Juara Umum Lomba Gerakan PKK
Senin, 29 April 2024 22:57 Wib
Wali kota : Program KTP-el gratis mudahkan lulusan SMK cari kerja
Senin, 29 April 2024 18:59 Wib
Wako Erman Safar ajak warga Bukittinggi Nobar Timnas Indonesia
Senin, 29 April 2024 17:32 Wib
Pemkot Bukittinggi gelar Sekolah Keluarga Angkatan V 2024
Jumat, 26 April 2024 19:38 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib