Gubernur Sumbar: Masukan mahasiswa jadi evaluasi untuk kemajuan

id mahyeldi,sumbar,aliansi BEM SB

Gubernur Sumbar: Masukan mahasiswa jadi evaluasi untuk kemajuan

Gubernur Sumbar, Mahyeldi bertemu dengan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Barat. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan daerah dan masukan yang diberikan akan dijadikan salah satu bahan evaluasi untuk kemajuan provinsi itu ke depan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas peran serta mahasiswa yang turut serta menyigi, mengawasi, dan mendukung percepatan kemajuan pembangunan di Sumbar,” katanya di Padang, Jumat.

Gubernur ketika menerima perwakilan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM SB) di Padang mengatakan segala masukan yang disampaikan menjadi catatan penting bagi Pemprov Sumbar dalam mengevaluasi kinerja selama tiga tahun terakhir, serta mempersiapkan rencana strategis percepatan pembangunan Sumbar untuk masa yang akan datang.

Dalam kesempatan itu, Gubernur dan mahasiswa fokus memperbincangkan kinerja, capaian, serta rencana percepatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemprov Sumbar ke depan.

Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian mahasiswa di antaranya terkait pemaksimalan kawasan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat penerapan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan, kelangkaan pupuk, tingkat inflasi, tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan Masjid Raya Sumbar adalah kebanggaan daerah dan menjadi salah satu ikon Ranah Minang. Terlebih dalam kompleks Masjid raya juga ada Gedung LKAAM, Gedung Bundo Kanduang, hingga perpustakaan.

"Ke depan, juga akan kita bangun Gedung MUI, pusat pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga, selain pusat keagamaan, kawasan ini juga kita jadikan pusat kebudayaan dan pendidikan Islam,” katanya.

Untuk merealisasikan rencana tersebut Pemprov Sumbar telah melakukan kajian bersama perwakilan Kerajaan Arab Saudi, untuk membentuk kerja sama Sister Province.

Mahyeldi berharap langkah tersebut akan dapat mempercepat realisasi kawasan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat penerapan ABS-SBK, yang juga tindak lanjut dari pelaksanaan amanat dalam Undang-Undang No. 17 tentang Sumatera Barat.

Ada pun terkait perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, Gubernur Mahyeldi mengaku hampir setiap bulan berkeliling Sumbar untuk meninjau sarana jalan di seluruh kabupaten/kota, sekaligus juga meninjau sarana jembatan, irigasi, dan infrastruktur penting masyarakat lainnya.

Salah satunya, seperti peninjauan jalan lintas Payakumbuh-Sitangkai ruas Labuah Gunuang, di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota yang dilaporkan rusak cukup parah.

"Lalu setelah kita cek, ternyata penyebab kerusakan karena jalan dilewati oleh dump truck bermuatan 30 ton lebih setiap jam, yang jelas tidak sesuai dengan peruntukan jalan kelas III. Lalu, solusi yang diputuskan adalah, perusahaan pemilik truk kita mintai pertanggungjawaban untuk memperbaiki. Akhirnya, diperbaiki, dan tidak boleh lagi dilewati oleh kendaraan dengan tonase melebihi aturan 8 ton,” katanya.

Sementara terkait kelangkaan pupuk, bukan hanya terjadi di Sumbar, melainkan merupakan masalah nasional. Oleh karena itu, solusi tepat untuk mengatasi masalah itu adalah dengan melakukan substitusi pada pupuk organik.

Pemprov Sumbar sendiri terus melatih masyarakat dalam pengolahan sampah menjadi pupuk organik, serta membudidayakan magot.

“Selain itu untuk menunjang produktivitas sektor pertanian, kita juga sedang fokus mensosialisasikan potensi atau peluang budidaya madu kelulut (galo-galo) dan madu apis, yang bisa menjadi bahan olahan propolis hingga sabun mandi. Kita sudah memberdayakan banyak petani hutan untuk berternak madu kelulut, sampai saat ini sudah mencapai 4.500 stup atau kotak sarang,” katanya.

Di samping itu, Gubernur Mahyeldi juga menerangkan perkembangan pertumbuhan ekonomi selama masa tiga tahun kepemimpinan dirinya bersama Wakil Gubernur Audy Joinaldy. Gubernur menerangkan bahwa secara umum Pertumbuhan Ekonomi Sumbar tercatat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan semakin merata.

Selain itu, sektor krusial lain yang menjadi perhatian utama Pemprov Sumbar adalah sektor pendidikan dan pengentasan daerah tertinggal. Gubernur menyebutkan, fokus pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) berupa SMA dan SMK sudah terealisasi beberapa unit di berbagai kabupaten di Sumbar. Ditargetkan, menjelang tahun 2025 Sumbar sudah memiliki 15 unit sekolah baru.

“Sementara itu terkait pengentasan daerah tertinggal, kita masih memiliki 8 desa tertinggal di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kemarin, kita rapat koordinasi khusus langsung di Mentawai, bersama perwakilan empat kementerian, instansi vertikal di Sumbar, seluruh OPD Pemprov Sumbar, dan Pemkab Mentawai. Ini adalah upaya untuk mengentaskan desa tertinggal di Sumbar,” ujarnya.*