Peduli Disabilitas, PAI asal Bukittinggi jadi nominator Penyuluh Agama Award Nasional

id PAI asal Bukittinggi,Penyuluh Agama Award Nasional,Berita bukittinggi,Berita sumbar

Peduli Disabilitas, PAI asal Bukittinggi jadi nominator Penyuluh Agama Award Nasional

Rusman Edi, Penyuluh Agama Islam (PAI) asal Bukittinggi yang dinobatkan menjadi nominator PAI Award Nasional karena peduli disabilitas (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Penyuluh Agama dari Kemenag Kota Bukittinggi, Sumatera Barat yang dikenal sebagai Penyuluh Agama Islam (PAI) peduli dan penyantun disabilitas dinobatkan sebagai nominator Penyuluh Award Tingkat Nasional 2023.

"Penyuluh Agama Bukittinggi, Rusman Edi menjadi nominator nasional setelah melalui beberapa tahap seleksi dimulai tingkat kecamatan, kota dan provinsi hingga masuk nominasi ke ajang nasional, ia aktif menyantuni disabilitas hingga menerbitkan buku untuk itu," kata Kepala Kemenag Bukittinggi, Eri Iswandi, Jumat.

Eri mengatakan Rusman Edi merupakan Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi.

"Beliau juga seorang Qari dan menjabat di Dewan Hakim MTQ," katanya.

Sementara itu, Rusman Edi mengungkapkan ketertarikan dan kepeduliannya kepada kaum disabilitas didasari dari sebuah pemahamannya terhadap tugas kepenyuluhannya.

"Kalau anak normal pada umumnya banyak yang memperhatikan, bagi anak yang punya keterbatasan ini siapa yang akan merangkulnya untuk di berikan informasi informasi keagamaan, dasar itulah yang membuat kami terjun dan serius menekuni memaksimalkan perhatian dan pikirannya serta tenaganya untuk anak Disabilitas," katanya menjelaskan.

Rusman Edi memberikan perhatiannya yang kemudian ditulia ke dalam buku karya perdananya dengan judul "Panggilan Cinta Penyandang Disabilitas".

Dalam buku itu dipaparkan lika-liku yang di laluinya dan setelah mengkonsentrasikan diri pada komunitas Tuli, Buta dan Autis ternyata bukan membuat ia berhenti dan jenuh tapi semakin mengembangkan kelompok binaannya ke penyandang disabilitas lainnya seperti Anak tuna daksa, grahita dan Down Syndrom.

Rusman terus mengembangkan lokus disabilitasnya dengan konsep dan ide cemerlangnya seperti rutin mensosialisasikan penyandang Disabilitas di berbagai media.

"Hari ini ada beberapa terobosan baru terhadap kebaikan bagi anak Disabilitas seperti TPQ Khusus Autis, Pondok Tahfizh Difabel berkordinasi dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan lainnya," pungkasnya.