Padang, (ANTARA) - Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat Erianjoni mengingatkan pihak terkait agar menerapkan sistem peradilan anak dalam kasus pembunuhan seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tanah Datar.
"Harus menerapkan sistem peradilan anak karena pelaku maupun korban adalah anak-anak," kata sosiolog UNP Sumatera Barat Erianjoni di Padang, Senin.
Selain itu, lanjut Erianjoni, terduga pelaku juga harus didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atau psikolog. Terduga pelaku masih tergolong anak-anak sehingga membutuhkan pendampingan yang lebih. Adapun tujuannya agar hak-hak anak (pelaku) tidak dilanggar selama proses hukum berjalan.
"Ini pelakunya anak-anak. Jangan sampai hanya menyalahkan anak-anak. Kenapa anak-anak jahat? Itu ada hubungannya dengan orang tua atau lembaga yang mendewasakannya," jelas dia.
Oleh karena itu, polisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait harus bisa mencari titik temu dari masalah tersebut. Jangan sampai hanya anak-anak yang disalahkan.
Baca juga: Sosiolog UNP duga motif pembunuhan pelajar SMP di Tanah Datar akibat minim pengetahuan
Dalam memandang kasus tersebut juga perlu melihat apakah selama ini sistem pendidikan dan pengawasan terhadap anak-anak di Sumatera Barat sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Sebelumnya, seorang siswi SMP diduga dibunuh oleh teman dekatnya berinisial AJ (17). Pelaku menghilangkan nyawa korban karena khawatir hamil. Usai menghabisi nyawa korban, pelaku mengubur mayat tersebut di salah satu rumah di Nagari (Desa) Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Pemerintah melalui Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memandang perlu pembekalan hukum bagi anak-anak sejak awal masuk ke ranah pendidikan.
Hal tersebut menanggapi banyaknya kasus anak berkonflik atau berhadapan dengan hukum selama beberapa waktu terakhir.
Selain kepada anak-anak, BPHN juga akan memberikan penguatan dan pendampingan kepada guru-guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam program Pembinaan Hukum dan Pancasila. (*)
Berita Terkait
Wamendikdasmen: Perhatikan tujuh kebiasaan anak didik
Sabtu, 14 Desember 2024 9:51 Wib
Semua anak dibawah umur 12 tahun mendapat pelayanan pemberian obat cacing di Kecamatan Silaut, Pesisir Selatan
Senin, 9 Desember 2024 11:43 Wib
Polres Pesisir Selatan Tangkap Tersangka Peleceh Anak di Bawah Umur
Minggu, 8 Desember 2024 7:03 Wib
Polisi: Anak bunuh ayah-nenek telah dipindahkan ke LPAS
Kamis, 5 Desember 2024 5:16 Wib
Wapres minta perbaikan kurikulum olahraga bentuk pola hidup sehat anak
Kamis, 5 Desember 2024 5:15 Wib
Baznas Kota Solok bantu pemenuhan gizi anak berisiko stunting
Kamis, 5 Desember 2024 5:14 Wib
Wabup: Faktor ekonomi dan pendidikan penyebab kekerasan pada anak
Rabu, 4 Desember 2024 10:07 Wib
Polisi nyatakan anak bunuh ayah-nenek di Jaksel tak ditahan di Polres
Senin, 2 Desember 2024 13:27 Wib