Padang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga meminta pemerintah daerah mengoptimalkan Sistem Resi Gudang (SRG) yang ada di daerah tersebut untuk menekan inflasi dan membantu petani menjual produk mereka dengan harga tinggi.
"Kita rapat dengan pemerintah daerah di Sumbar untuk menerima masukan yang dapat kita lanjutkan dalam mendorong pemerintah kota dan kabupaten mengoptimalkan SRG yang sudah ada ini," kata dia usai rapat dengan pemerintah daerah di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan di Sumbar saat ini ada lima gudang SRG yang berada Kabupaten Pasaman Barat, dua gudang di Kabupaten Lima Puluh Kota, satu gudang di Kabupaten Solok dan satu di Kabupaten Tanah Datar.
"Kita berharap pemerintah daerah dapat mengoptimalkan keberadaan gudang ini dapat dimanfaatkan oleh petani, nelayan, gambir dalam menyimpan komoditas mereka," kata dia.
Hasil panen mereka dapat disimpan dalam waktu tiga hingga enam bulan dan mereka akan diberikan resi, resi tersebut dapat dimanfaatkan untuk di anggun ke bank untuk pembiayaan.
"Kita ingin pihak perbankan terlibat dalam membantu petani dan dengan SRG ini petani dapat menjual produk mereka di saat harga yang tinggi," kata dia.
Menurut dia sistem Resi Gudang di Indonesia merupakan program prioritas nasional yang telah dibangun sejak tahun 2006. Dengan SRG maka komoditas yang dimiliki oleh pemilik barang dapat digunakan sebagai agunan yang akan memperoleh pembiayaan tanpa perlu adanya agunan lain dan menjadi akses pembiayaan yang dapat digunakan oleh pelaku usaha komoditas mulai dari hulu hingga hilir.
"Pembiayaan yang diberikan tentunya dapat membantu likuiditas daripada pemilik barang baik untuk memperoleh harga yang lebih baik ataupun untuk meningkatkan skala usahanya," kata dia.
Pemerintah telah membangun Gudang-Gudang SRG beserta sarananya yang telah dibangun melalui APBN di daerah-daerah sentra produksi yang diharapkan akan menjadi pemicu terhadap berkembangnya implementasi SRG di daerah sekitar sehingga akan semakin banyak Pengelola Gudang SRG yang timbul.
Menurut dia semakin banyaknya pengelola gudang dan Gudang SRG yang beroperasi akan semakin memperluas cakupan daerah dan pelaku usaha yang dapat menggunakan SRG sebagai sarana tunda jual dan pembiayaan sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Pemerintah sejak tahun 2009 juga telah menerbitkan program Skema Subsidi Resi Gudang untuk membantu petani dalam mendapatkan pembiayaan berbunga rendah dengan jaminan Resi Gudang. Kegiatan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan melalui Bappebti juga dilaksanakan secara rutin untuk mendorong pelaksanaan SRG agar optimal," katanya.
Ia mengatakan penerbitan Resi Gudang di Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp1,27 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp832 miliar atau meningkat hingga 147 persen dibanding tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan SRG sebagai instrumen perdagangan dan pembiayaan semakin diminati dan berkembang.
Menurut dia Sumatera Barat yang memiliki sumber daya komoditas yang dapat di resi gudangkan seperti gambir, gabah, beras tentunya akan mendapatkan keuntungan dari manfaat SRG ini. Gudang pemerintah yang dibangun di kabupaten Pasaman Barat, Solok, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota merupakan pemicu untuk menjalankan implementasi SRG di provinsi Sumatera Barat.
"Tentunya untuk membentuk ekosistem perdagangan komoditas merupakan pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk mendukung pengembangan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas di seluruh penjuru negeri ini. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberikan dukungan dengan mekanisme Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas agar sektor hilir perdagangan semakin berkembang dan menguntungkan," kata dia.