Indeks pembangunan manusia Solok Selatan 2022 meningkat

id ipm solok selatan,pemkab solok selatan,khairunas,zigo rolanda

Indeks pembangunan manusia Solok Selatan 2022 meningkat

Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Khairunas (ANTARA/HO-Diskominfo Solok Selatan)

Padang Aro (ANTARA) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Khairunas menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah itu pada 2022 mengalami peningkatan dari 69,21 poin DI tahun 2021 menjadi 69,71 poin.

Khairunas di Padang Aro, Senin mengatakan peningkatan ini diikuti oleh peningkatan indikator pendukungnya seperti di sektor pendidikan rata-rata lama sekolah meningkat dari 8,32 tahun menjadi 8,41tahun, harapan lama sekolah meningkat dari 12,72 tahun menjadi 12,73 tahun.

Kemudian, indikator angka harapan hidup mengalami peningkatan dari 68,01 tahun menjadi 68,38 tahun. Di sektor kesejahteraan masyarakat indikator pengeluaran perkapita disesuaikan mengalami peningkatan dari Rp863.916 orang/bulan menjadi Rp880.000 orang/bulan.

Kemudian, pemerintah juga telah berupaya untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk dijadikan penopang utama perekonomian daerah serta peningkatan daya saing produk-produk daerah dalam upaya penciptaan kemandirian dan swasembada daerah.

Dari upaya ini telah terjadi penurunan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Solok Selatan. Untuk tingkat kemiskinan pada tahun 2021 sebesar 7,52 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 13.410 orang dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi sebesar 6,51 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 11.810 orang.

Di sisi ketenagakerjaan terjadi penurunan tingkat pengangguran dari 4,84 persen pada tahun 2021 dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 3,71 persen.

Dari sisi keuangan, realisasi pendapatan daerah terjadi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat signifikan karena melebihi target yang tetapkan yaitu pada tahun 2022 mencapai 120,62 persen atau sebesar Rp 89,12 miliar dari target sebesar Rp73,88 miliar.

Sedangkan dari segi belanja daerah, terdapat kenaikan anggaran belanja sebesar Rp 43,23 miliar yang setara dengan 4,70 persen dari Rp962,86 miliar. Realisasi belanja mencapai 91,01 persen atau sebesar Rp876,28 miliar.

"Realisasi ini menunjukkan efektivitas pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan, karena di tengah kondisi ekonomi yang lesu, sederet prestasi justru dapat dicapai dengan melakukan efisiensi untuk jenis belanja tertentu demi merealisasikan visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021-2026," katanya.

Memasuki 2023, Bupati berharap dengan semangat super team, seluruh masyarakat Solok Selatan harus optimis bahwa ke depan masih terus dapat menorehkan kemajuan dan kesejahteraan .
Ketua DPRD Solok Selatan, Zigo Rolanda. (ANTARA/HO-Diskominfo Solok Selatan)


Sementara, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda mengingatkan kembali tujuan utama dari pemisahan Kabupaten Solok Selatan dari Kabupaten Solok, yakni untuk memudahkan tugas-tugas pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan inovasi dan kreativitas daerah dalam mengelola sumber daya agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

"Dan yang tidak kalah pentingnya, tujuan dari Pembentukan Kabupaten Solok Selatan adalah untuk menyatukan semangat kebersamaan seluruh masyarakat Solok Selatan untuk memajukan daerahnya,"katanya.

Untuk itu sekat-sekat antar wilayah dan ego sektoral dan ego kewilayahan di lingkup Kabupaten Solok Selatan, harus dilebur dan disatukan dalam semangat kebersamaan Solok Selatan.