Bukittinggi, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar pembekalan teknis kepada seluruh Kelompok Siaga Bencana (KSB) di daerah setempat untuk kesiapsiagaan antisipasi resiko bencana.
Kegiatan yang digelar di Lasi Canduang, Agam, Senin, menghadirkan narasumber dari BPBD Sumbar yang menyampaikan materi pengetahuan, sikap dan tindakan kebencanaan serta didampingi pemerintahan setempat.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Agam Bambang Warsito menyebut pembekalan teknis yang dilakukan merupakan tahap awal di Agam dalam tahun 2022 yang akan dilanjutkan nantinya pada gelombang kedua di Tanjung Raya.
"Gelombang pertama dilakukan di Lasi, Canduang, pembekalan ini penting sesuai dengan resiko kebencanaan yang cukup besar di Agam yang memiliki kondisi geografis uni meliputi laut, gunung, sungai, bukit hingga laut," kata Bambang.
Bambang menyebut dari 16 kecamatan di Agam, 14 antaranya memiliki resiko dampak kebencanaan.
"Kita juga aktifkan posko bencana sebelumnya, akan intens diawasi oleh personel beberapa orang setiap harinya," katanya.
Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Fajar Sukma mengatakan KSB juga dituntut profesional dalam aktivitas kesiapsiagaan kebencanaan.
"Skill dan sarana pendukung harus disiapkan sejak awal ketika terjun ke lapangan, jangan sampai KSB merecoki dapur umum atau menambah beban warga tertimpa bencana, artinya harus profesioanal," kata Fajar.
Ia mengatakan beberapa indikator pengetahuan sikap dan tindakan antaranya tersedianya pengetahuan mengenai jenis bahaya dan kerentanan kapasitas resiko dan sejarah bencana di lingkungan masing-masing.
"Dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai upaya untuk mengurangi resiko bencana dan keterampilan warga termasuk anak dalam menerapkan aksi daerah aman bencana," katanya.
Fajar menerangkan, kerja sama pentahelix melibatkan kerja sama dari lima elemen masyarakat, yakni pemerintah, kalangan pengusaha, komunitas, media, dan akademisi.
"Masing-masing elemen memberikan sumbangsihnya dalam pemecahan masalah secara kolaboratif, dengan mengesampingkan perbedaan-perbedaan, dengan teori ini, antisipasi dampak kebencanaan dan kesiagaan akan maksimal," katanya. (*)
Berita Terkait
Diskominfo Pasaman Barat gelar bimtek bagi petugas layanan darurat
Sabtu, 24 Februari 2024 18:06 Wib
KPU Pasaman Barat berikan bimbingan teknis kepada 9.002 KPPS
Minggu, 28 Januari 2024 17:35 Wib
Pemkab Pesisir Selatan gelar kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi Pengelolaan Aset Desa
Jumat, 3 November 2023 9:23 Wib
Wako Bukittinggi lantik 64 Tenaga Teknis, minta inovatif layani warga
Rabu, 30 Agustus 2023 17:44 Wib
Bawaslu Solok Selatan lakukan rapat teknis penyelesaian sengketa acara cepat
Jumat, 11 Agustus 2023 16:28 Wib
Bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah dan nagari bagi wali nagari dan BPN se-Kabupaten Solok
Sabtu, 15 Juli 2023 18:41 Wib
DLH Solok sosialisasikan teknis gerakan peduli lingkungan di sekolah
Rabu, 14 Juni 2023 19:52 Wib
Bupati Pessel buka bimbingan teknis peningkatan kapasitas Bamus
Jumat, 26 Mei 2023 15:57 Wib