Puskesmas Biaro wakili Agam penilaian pelayanan prima Sumbar

id Puskesmas Biaro,Berita agam,Berita sumbar,pelayanan prima Sumbar

Puskesmas Biaro wakili Agam penilaian pelayanan prima Sumbar

Penilaian. Dok Diskominfo Agam

Lubukbasung (ANTARA) - UPTD Puskesmas Biaro, Kabupaten Agam, mewakili kabupaten itu dalam Penilaian Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Sumatera Barat pada 2022.

Tim Penilai Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Sumbar mengunjungi UPTD Puskesmas Biaro, Selasa (4/10).

Asisten III Adminitrasi Umum Sekretariat Daerah Agam, Adrinaldi di Lubukbasung, mengatakan Puskesmas Biaro merupakan salah satu UKPP yang ada di lingkungan Pemkab Agam yang memiliki kualitas pelayanan yang baik, sehingga Pemkab Agam sepakat untuk menunjuk Puskesmas Biaro sebagai perwakilan Agam dalam kompetisi ini.

"Melalui kompetisi ini diharapkan seluruh unit kerja pelayanan publik yang ada dapat termotivasi untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat melalui perbaikan mutu pelayanan dan inovasi-inovasi, agar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Puskesmas Biaro pada 2019 sebesar 81,52 persen, pada 2020 dan 2021 tidak dilaksanakan penilaian karena dalam suasana pandemi COVID-19.

Pada 2022, tambahnya, dilakukan perhitungan dua kali yaitu semester satu dengan IKM 82,38 persen dan semester 2 memperoleh IKM sebesar 84,06 persen.

Sementara, Ketua Tim Penilai Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Sumbar, Edi Syafri mengatakan tim penilai yang ditunjuk langsung oleh Gubernur Sumbar ini merupakan tim independen yang bukan berasal dari internal Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melainkan dari luar Pemprov.

Tim penilai terdiri dari empat orang yang diketuai oleh Edi Syafri (MUI Provinsi Sumbar) dan tiga anggota tim penilai yaitu Sawir Pribadi (perwakilan Pers Sumbar), Siri Antoni (LKBN Antara) dan Aria (Dosen Unand).

Dua hal penting yang akan ditinjau tim penilai yaitu pelayanan prima dan inovasi. Pelayanan prima yang dimaksud yaitu, peprimaan dari internal Puskesmas dan masyarakat yang menerima sementara inovasi yang dimaksud yaitu terobosan baru yang dimiliki oleh puskesmas untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Sementara dalam penilaian yang dinilai secara rinci oleh tim terdiri dari enam aspek yakni, capaian visi misi, aspek kepemimpinan kebijakan internal, kualitas sumber daya manusia (kedisiplinan, reward, punishment, pembinaan), sarana prasarana, inovasi, dan survei kepuasan masyarakat.

Kepala Puskesmas Biaro, dr Annisa Sofyana memaparkan seputar profil Puskesmas Biaro dan inovasi-inovasi yang sudah dijalankan. Inovasi yang menjadi unggulan dari Puskesmas Biaro ini bernama Aruni dan Intan (Cari Kunjungi Intervensi Santuni). Inovasi ini bertujuan menuntaskan kasus resiko tinggi ibu dan anak TB dan ODGJ.

“Kami sudah berusaha semaksimalnya dan semampu kami yang terbaik, mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan harapan kita bersama," katanya.

Ia berharap UPDT Puskesmas Biaro bisa menjadi yang terbaik dan mengharumkan nama Agam dalam pelayanan prima dan inovasi pelayanan publik kedepannya. (Ril)