Antisipasi malaria, Dinkes Pasbar periksa sampel darah korban pengungsi gempa (Video)

id Dinkes pasbar,Berita pasbar

Antisipasi malaria, Dinkes Pasbar periksa sampel darah korban pengungsi gempa (Video)

​​​​​​​Tim Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Sumbar melakukan cek darah terhadap korban gempa di lokasi pengungsian Simpang Timbo Abu antisipasi penyakit malaria, Kamis. (Antara/Altas Maulana)

Simpang Empat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Sumatera Barat periksa sampel darah para pengungsi gempa di Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau untuk memastikan ada tidaknya warga yang terserang penyakit malaria, Kamis.

"Dari 150 orang warga yang kita ambil sampel darahnya maka hasilnya negatif semua," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pasaman Barat Gina Alecia di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan dan pengambilan sampel darah warga di pengungsian dilakukan karena sudah hampir dua bulan sejak kejadian gempa 6,1 magnitudo pada 25 Februari 2022 warga sudah mengungsi di tenda pengungsian.

"Apalagi saat ini musim hujan dan kita harus waspada dengan penyakit malaria," kata Gina Alecia.

Berdasarkan hal itulah, katanya pihaknya turun langsung ke lokasi pengungsian memeriksa kesehatan dan mengambil sampel darah.

Dari hasil pemeriksaan darah itu, hasilnya negatif semua dan tidak ada yang positif malaria.

Pihaknya juga melakukan pemeriksaan kemungkinan warga terserang penyakit tuberkulosis atau TB dengan mengambil dahak dan hasilnya diperiksa di laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambak Pasaman Barat.

"Ada lima orang yang kita ambil sampel dahaknya dan akan diperiksa di laboratoroum" katanya.

Menurutnya penyakit TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. Apalagi, warga yang menginap di tenda pengungsian hampir dua bulan.

Dari pemeriksaan tim medis, katanya penyakit demam, batuk, diare dan flu mendominasi para pengungsi. Tim medis juga langsung memberikan obat.

"Kita menargetkan 300 sampel. Hari ini baru 150 orang dan besok rencananya akan mengambil sampel warga korban gempa di Simpang Mudiak," sebutnya.

Salah seorang koordinator tenda pengungsian, Joel mengatakan saat ini ada sekitar 40 kepala keluarga atau 150 jiwa warga yang masih bertahan di tenda pengungsian Simpang Timbo Abu.

"Mereka bertahan karena rumah mereka hancur dan saat ini belum memperoleh bantuan hunian sementara," katanya.***3***