Harga tahu di Agam Rp1.250 per batang dampak naiknya harga kedelai

id berita agam,berita sumbar,tahu

Harga tahu di Agam Rp1.250 per batang dampak naiknya harga kedelai

Tahu hasil olahan pengrajin di Lubukbasung, Agam. (Antarasumbar/Yusrizal)

Tahu ini naik Rp250 per batang di pasaran,
Lubukbasung (ANTARA) - Harga tahu di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, naik dari Rp1.000 menjadi Rp1.250 per batang dampak dari naiknya harga bahan baku kedelai Rp12 ribu per kilogram.

Pemilik Usaha Dagang Intan Bersaudara, Sukarno di Lubukbasung, Senin, mengatakan harga tahu itu naik semenjak beberapa minggu lalu.

"Tahu ini naik Rp250 per batang di pasaran dan penjualan berkurang. Kondisi itu terjadi semenjak beberapa minggu lalu," katanya.

Ia mengatakan, harga tahu itu naik akibat harga bahan baku kedelai naik dari Rp9.700 menjadi Rp12 ribu per kilogram.

Dengan kondisi itu, produksi tahu dan tempe berkurang setiap harinya dari 10 goni atau 500 kilogram per hari menjadi delapan goni atau 400 kilogram per hari.

"Biasanya saya memproduksi 500 kilogram per hari dengan 12 tenaga kerja dan sekarang hanya 400 kilogram per hari," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya tidak stok bahan baku kedelai untuk beberapa hari ke depan, mengingat harga cukup tinggi.

Namun hanya menyediakan kedelai untuk diproduksi dan apabila harga masih tinggi, mungkin pihaknya kesulitan untuk membeli kedelai.

Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa menyikapi kenaikan harga kedelai tersebut, agar harga menjadi normal dan usahanya bisa bertahan dalam kondisi pandemi COVID-19.

"12 orang yang bekerja di perusahaan saya dan apabila harga masih seperti ini maka mereka tidak bisa bekerja," katanya.

Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Agam, Nelfia Fauzan menyebutkan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menyikapi tingginya harga kedelai.

"Rencananya saya akan rapat pembahasan harga kedelai dan minyak goreng dengan Dinas Perdagangan Sumbar pada Kamis (24/2)," katanya.

Naiknya harga kedelai itu merata di seluruh Indonesia dan kedelai merupakan barang impor yang merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. ***1***