Pemkab Solok Selatan resmikan Public Safety Center 119

id berita solok selatan,berita sumbar,119

Pemkab Solok Selatan resmikan Public Safety Center 119

Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi didampingi Forkopimda menandatangani prasasti peresmian Public Safety Center (PSC) 119 setelah upacara peringatan hari kesehatan nasional (HKN) ke 57, di Padang Aro, Jumat. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

PSC 119 dilengkapi ambulans beserta petugas dan alat kesehatan dalam pertolongan dasar kesehatan serta radio panggil yang terhubung ke setiap puskesmas,
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat meresmikan Public Safety Center (PSC) 119 untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat saat peringatan hari kesehatan nasional (HKN) ke 57.

"PSC 119 dilengkapi ambulans beserta petugas dan alat kesehatan dalam pertolongan dasar kesehatan serta radio panggil yang terhubung ke setiap puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman di Padang Aro, Jumat.

Cara kerja PSC 119 sangat efektif, dimana masyarakat atau keluarga di lokasi yang membutuhkan penanganan gawat darurat tinggal menelpon call center 119.

Momentum peringatan HKN ke 57 dan keberadaan PSC 119 ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Solok Selatan.

Hal ini, juga sesuia dengan visi dan misi kepala daerah terpilih dimana yang berkaitan dengan kesehatan yaitu ketersedian sarana dan prasaranan layanan kesehatan yang memadai, tanggunagn BPJS kesehatan serta pemberdayaan kader kesehatan melalui posyandu.

Selain itu juga dalam mitigasi bencana yang berkolaborasi dengan BPBD dan pihak lainnya serta penatalaksanaan COVID-19 dengan memberdayakan masyarakat.

"Untuk mewujudkan visi misi Kepala Daerah Dinas kesehatan selalu berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ujarnya.

Terkait kondiai COVID-19 di Solok Selatan saat ini, katanya sudah melandai dan kasus sekarang hanya dari pendatang yang terpusat di lokasi proyek panas bumi.

Dengan melandainya pandemi COVID-19 saat ini, sekarang sudah menjadi endemic dan akan berakhir pada kebiasaan baru.

"Walupun demikian kami tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker," ujarnya.

Untuk vaksinasi, ia berharap akhir 2021 sudah mencapai 70 persen sehingga terbentuk kekebalan kelompok.