Revolusi Mental Remaja Bukik Sileh Cegah Stunting Lewat Aplikasi Premaritalcare

id GNRM Unbrah,program premarital care

Revolusi Mental Remaja Bukik Sileh Cegah Stunting Lewat Aplikasi Premaritalcare

Tim GNRM Universitas Baiturahmah perkenalkan program premarital care di Bukit Sileh. (ANTARA/ist)

Arosuka (ANTARA) - Jumlah penderita stunting atau penyakit gangguan tumbuh kembang di Indonesia menduduki urutan ketiga di regional Asia Tenggara, dengan rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 sebanyak 36,4%.

Dari jumlah tersebut Provinsi Sumatera Barat tergolong ke dalam zona merah stunting karena masih banyaknya ditemukan penderita khususnya pada tiga Kabupaten yakni Pasaman, Pasaman Barat, dan Solok.

Di Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok memiliki jumlah penderita stunting yang signifikan terutama pada tiga nagari salah satunya Nagari Bukik Sileh.

Persoalan stunting di daerah seperti di Nagari Bukik Sileh ini menjadi fokus perhatian tim dari Universitas Baiturrahmah yang tergabung dalam Program Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yakni Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Menurut GNRM Unbrah ancaman stunting ini dapat dicegah sejak dini dengan melakukan upaya intervensi terhadap remaja dan dewasa muda dengan aplikasi premaritalcare.

Sebagai langkah untuk mencegah stunting sejak dini tersebut, tim GNRM dari Unbrah telah mendesain sebuah program pengembangan atau "Capacity Building" yang salah satunya juga membuat aplikasi "Premaritalcare".

Sebagai awal dalam mewujudkan Capacity Building tersebut tim GNRM Unbrah sebanyak 11 orang yang dipimpin oleh Vitri Yuli Afni Amran, S.ST, M.Keb telah melakukan kunjungan sekaligus mengadakan kegiatan di Kanagarian Bukik Sileh pada Kamis 14 Oktober 2021.

Pada kegiatan tersebut dilaksanakan pemberian materi tentang stunting, sosialisasi aplikasi web untuk admin yang akan memberikan pelayanan pemantauan, pemberian informasi kesehatan, agama dan psikologi melalui artikel yang sesuai, dan memberi penjelasan kepada petugas yang dapat memberikan konsultasi aktif melalui ruangan chat yang disediakan oleh Aplikasi.
Tim GNRM Universitas Baiturahmah perkenalkan program premarital care di Bukit Sileh. (ANTARA/ist)
Selanjutnya dilakukan Fokus Grup Diskusi dengan masyarakat untuk dapat menyesuaikan setiap pelayanan yang akan diberikan pada Kanagarian Bukik Sileh dalam upaya pencegahan stunting melalui Aplikasi premarital care dan pos premarital.

Adapun tujuan pelaksanaan "capacity building" ini agar adanya tenaga khusus mengelola pos premarital care dengan memanfaatkan Aplikasi premaritalcare.com di masyarakat.

Luaran dari solusi yang ditawarkan adalah terbentunya organisasi yang bertanggung jawab melakukan kegiatan secara aktif di pos premarital care yang dibentuk di tengah masyarakat. Keberhasilan dari kegiatan diukur dari keberlanjutan pelaksanaan tanpa kembali ke perilaku sebelumnya.

Kegiatan "Capacity building" ini melibatkan tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bukik Sileh, petugas penyuluh KUA dan Kader di kanagarian setempat. Dalam pelaksanaan kegiatan selalu memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu untuk tempat pelaksanaan kegiatan difasilitasi oleh wali nagari bukik sileh tepatnya di ruangan Aula Kantor Wali Nagari Bukik Sileh.

Adapun sasaran dalam kegiatan pengabdian ini yakni remaja khususnya pemuda pemudi yang akan menjadi pengantin. sebab calon pengantin merupakan sasaran yang tepat dalam melakukan intervensi gizi prakonsepsi, karena mereka merupakan calon wanita hamil.

Mengingat pemutusan mata rantai stunting ini dapat dilakukan dengan mempersiapkan setiap kehamilan (prakonsepsi/ premarital) baik secara fisik, psikologi maupun psikososial.

Sebagai gambaran rentang waktu prakonsepsi itu terjadi 2 sampai 6 bulan sebelum terjadinya konsepsi. Dalam rentang ini merupakan waktu yang tepat dalam mempersiapkan kehamilan dengan pemenuhan kebutuhan gizi prakonsepsi.

Persiapan fisik, psikologi dan psikososial yang dilakukan pada calon pengantin dapat dijadikan upaya preventif dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak.

Dengan upaya tersebut ibu dapat terhindar dari komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya dan mengurangi resiko gagalnya pertumbuhan dan perkembangan janin dari awal masa konsepsi, sehingga dengan kata lain program premarital care dapat dijadikan upaya pencegahan terjadinya stunting.

Kegiatan ini didukung oleh Kemeko PMK, Universitas Baiturrahmah dan Pemkab Solok dan bagian dari program GNRM tahun 2021.

* Dosen Jurusan Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas Baiturrahmah