Pengusaha optik di Pariaman ini, alokasikan keuntungan untuk bantu iuran peserta JKN menunggak

id berita pariaman,berita sumbar,JKN

Pengusaha optik di Pariaman ini, alokasikan keuntungan untuk bantu iuran peserta JKN menunggak

Pihak BPJS berfoto bersama dengan pemilik R3 dan penerima PBPU menunggak di Pariaman, Senin. (Antarasumbar/Aadiaat M. S. )

BPJS Kesehatan bersama Optik R3 Kota Pariaman berkerja sama dalam program donasi iuran JKN-KIS dengan skema 'crowdfunding' (urun dana),

Pariaman (ANTARA) - Pengusaha kacamata Optik R3 di Kota Pariaman, Sumatera Barat mengalokasikan Rp20 juta pertahunnya yang diambil dari keuntungan usahanya untuk membantu membayarkan tunggakkan iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang menunggak di daerah itu.

"BPJS Kesehatan bersama Optik R3 Kota Pariaman berkerja sama dalam program donasi iuran JKN-KIS dengan skema 'crowdfunding' (urun dana). Ini merupakan upaya membantu pembiayaan iuran peserta JKN-KIS segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Yessy Rahimi di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan program urun dana atau 'crowdfunding' itu telah ada sejak 2015 yang diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk bergotong royong membantu sesama agar memiliki perlindungan jaminan kesehatan.

Apalagi, lanjutnya saat ini pandemi yang berdampak pada pendapatan peserta JKN-KIS yang menurun sehingga berpengaruh pada pembayaran iuran kepesertaan.

"Pandemi COVID-19 berdampak besar kepada masyarakat terutama dalam hal ekonomi, termasuk peserta JKN-KIS segmen PBPU," katanya.

Namun, kata dia ada juga kelompok masyarakat tidak mampu mendaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sehingga diharapkan kelompok masyarakat dengan kondisi finansial yang bercukupan bisa ikut serta membantu.

Ia mengapresiasi pengusaha tersebut yang telah berpartisipasi yang saat ini menyalurkan Rp10 juta sedangkan pada tahun sebelumnya telah berdonasi membayarkan tunggakan iuran peserta JKN-KIS sebesar Rp1,5 juta perbulan bulannya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pariaman, Riko Hariono Saputra mengatakan saat ini kepesertaan warga di daerah itu telah mencapai 92 persen karena adanya program bantuan dari pemerintah.

"Namun masih ada masyarakat yang menunggak apalagi saat ini pandemi COVID-19," kata dia.

Ia berharap apa yang dilakukan oleh pengusaha tersebut dapat contoh oleh pihak lainnya guna membantu warga yang mengalami kesulitan dalam membanyar iuran kepesertaan.

Sementara pemilik Optik R3 Pariaman, Jafril mengatakan pihaknya setiap bulannya menyisihkan keuntungan dari usahanya untuk membantu peserta JKN-KIS yang menunggak dengan target pertahunnya sekitar Rp20 juta.

Ia mengatakan dasar dimulainya hal tersebut pada 2020 karena melihat banyaknya warga yang tidak bisa membayar iuran kepesertaan JKN-KIS.

"Saya kan juga bekerja di rumah sakit banyak keluhan pasien yang tidak bisa bayar," ujar dia.

Ia berharap dengan kegiatannya yang dilakukan itu pihaknya dapat membantu warga yang ekonomi kurang mampu dapat berobat ke rumah sakit.

Salah seorang penerima dari program itu, Masropah (43) mengatakan dia sudah menunggak iuran JKN-KIS selama dua tahun dengan besaran tunggakan sekitar Rp6 juta.

"Kemarin ketika berobat di rumah sakit saya terpaksa membayar melalui jalur umum. Ketika saya mendapat informasi bahwa tunggakkan saya dibayarkan sangat bersyukur," tambahnya.