Ini ditanyakan Sandiaga Uno pada lansia penyulam benang emas di Desa Apar Pariaman

id berita pariaman,berita sumbar,emas

Ini ditanyakan Sandiaga Uno pada lansia penyulam benang emas di Desa Apar Pariaman

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno berdialog dengan salah seorang lansia yang sedang mengerjakan sulaman benang emas saat mengunjungi stan produk usaha kecil menengah (UKM) di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumbar. (Antarasumbar/Aadiaat M. S. )

Berapa lama selesainya ini mak?,"
Pariaman (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno saat mengunjungi stan produk usaha kecil menengah (UKM) di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyempatkan diri berdialog dengan salah seorang lansia yang sedang menyulam.

"Berapa lama selesainya ini mak?," kata Sandiaga ketika melihat aktivitas lansia tersebut yang sedang menyelesaikan sulaman benang emas, di Desa Apar, Kota Pariaman, Jumat.

Ibu yang berusia 65 tahun itu mengatakan dalam satu bulan dirinya dapat menyelesaikan sulaman benang emas untuk satu baju pernikahan perempuan adat Minangkabau.

Lalu, Menparekraf memuji lansia tersebut yang masih bisa melihat dengan jelas dan dapat melaksanakan aktivitas menyulam yang memerlukan ketelitian tanpa kacamata. Ketika lansia tersebut ditanya dengan siapa dia berdialog dengan yakin dia mengetahuinya.

Lalu Menparekraf sempat berbincang dengan Wali Kota Pariaman, Genius Umar terkait dengan program pihaknya untuk membuat konten pernikahan adat yang ada di Indonesia.

Tujuannya agar prosesi pernikahan dan pakaian adat yang ada dapat diketahui oleh banyak pihak.

Kunjungan Menparekraf ke Desa Apar yaitu untuk melihat langsung keunikan yang dimiliki oleh desa tersebut sebagai satu dari empat desa wisata di Sumbar yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Kedatangannya tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk membuat stan guna mempromosikan produk UKM yang ada di daerah itu.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit mengatakan saat ini perajin sulaman benang emas banyak berasal dari kalangan senior atau lansia.

"Ini karena daya tarik bagi kaum muda untuk menekuni kerajinan ini masih sedikit, tapi kami tetap berupaya untuk melatih yang generasi muda," ujar dia.

Ia mengatakan pelatihan yang dilakukan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Padang untuk melatih generasi muda di Pariaman dengan rentang usia 18 sampai 35 tahun dengan cara berkelompok.

"Yang mengirim generasi muda tersebut yaitu pelaku usaha sulaman yang nantinya dapat dijadikan sebagai karyawannya," tambahnya.