Tidak ingin pasien COVID-19 terlantar, Kejari Pasbar tinjau ketersediaan obat dan oksigen

id berita pasaman barat,berita sumbar,covid

Tidak ingin pasien COVID-19 terlantar, Kejari Pasbar tinjau ketersediaan obat dan oksigen

Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Ginanjar Cahya Permana saat melihat ketersediaan obat dan oksigen untuk pasien COVID-19 di RSUD dan Dinas Kesehatan setempat. Dari tinjauan itu ketersediaan obat dan oksigen masih tersedia. (Antarasumbar/Altas Maulana)

Minimal dua tabung oksigen tersedia di setiap puskesmas yang ada,
Simpang Empat (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Pasaman Barat (Kejari Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar) meninjau RSUD dan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan ketersediaan obat dan oksigen penanganan pasien COVID-19 di daerah itu serta tidak ingin pasien COVID-19 terlantar.

"Sesuai arahan pimpinan Kajagung dan Kajati kita ingin memastikan obat dan oksigen kebutuhan pasien COVID-19 tersedia," kata Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Barat, Ginanjar Cahya Permana di Simpang Empat, Rabu.

Menurutnya pihaknya ingin mengetahui kondisi real ketersediaan obat dan oksigen agar pasien COVID-19 tidak terlantar.

Selain itu, ia berharap tidak ada mafia obat dan oksigen yang memainkan sehingga stok ketersediaan obat itu seolah-olah tidak ada.

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Jon Hardi menyampaikan hingga saat ini stok obat dan oksigen masih mencukupi meskipun kasus positif di daerah itu terus bertambah.

Menurutnya ketersediaan oksigen sejauh ini tidak ada kendala. Untuk antisipasi pihaknya memiliki produksi sendiri dengan ukuran tabung besar dan kecil serta oksigen mobile.

"Minimal dua tabung oksigen tersedia di setiap puskesmas yang ada. Selain itu untuk obat antivirus dan vitamin juga tidak ada kendala karena setiap permintaan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar selalu dipenuhi," sebutnya.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan RSUD Pasaman Barat, Rahayu Lestari mengatakan ketersediaan oksigen dan obat hinga Desember 2021 tersedia.

Ia menyebutkan selain obat antivirus diperoleh dari Dinas Kesehatan Sumbar pihaknya juga menyediakan obat vitamin dari anggaran RSUD.

"Ketersediaan oksigen juga kita kerja samakan dengan pihak ketiga. Saat ini stok oksigen perbulan bisa kita sediakan 660 tabung. Sementara kebutuhan saat ini 100 tabung perhari," katanya.

Sedangkan untuk obat COVID-19 masih tersedia dari Dinas Kesehatan. Jika nanti stok terbatas maka akan dilakukan kerjasama dengan penyedia pihak ketiga.

Berdasarkan data Selasa (27/7) total kasus COVID-19 mencapai 1.525, sembuh 1.076, meninggal dunia 86 orang dan dikarantina atau dirawat 363 orang. ***3***