Unik, masyarakat Maninjau tampilkan rakik-rakik hiasan meriahkan malam takbiran Idul Fitri

id Rakik-rakil hiasan ,agam,berita sumbar,takbiran idul fiti

Unik, masyarakat Maninjau tampilkan rakik-rakik hiasan meriahkan malam takbiran Idul Fitri

Rakik-rakik hiasan sedang belayar di Danau Maninjau saat malam takbiran, Rabu (12/5) malam. (Dok Pegiat Wisata Rudi)

Lubukbasung, (ANTARA) - Masyarakat Salingka Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat punya kebiasaan unik dengan menghiasi rakik-rakik yang terbuat dari bambu dan dipasang lampu untuk memeriahkan malam takbiran Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Pengiat Wisata di Tanjungraya, Rudi Yudistira di Lubukbasung, Kamis, mengatakan rakik-rakik dihias dan dipasang lampu itu ditampilkan pada malam hari saat takbiran.

"Pemandangan indah itu dapat disaksikan oleh para tamu yang menginap di beberapa hotel dan penginapan di sekitar danau," katanya.

Hiasan rakik-rakik bermacam macam, ada rumah adat Minangkabau, ada bintang kejora, ada pula dengan ornamen kapal dan jam gadang Bukittinggi.

Selain indah, dari atas rakik rakik itu berdentuman ledakan meriam bambu yang di lepas dari masing masing rakik.

"Suasana dentuman meriam membuat malam takbiran makin meriah. Sementara di pinggir danau, dari masjid berkumandang pula suara takbir," katanya.

Rakik-rakik hiasan sedang belayar di Danau Maninjau saat malam takbiran, Rabu (12/5) malam (Dok Pegiat Wisata Rudi)


Ia menambahkan, menyambut Idul Fitri tahun ini ada empat rakik-rakik mengelilingi danau. Ini karya pemuda Kukuban, Bancah, Gasan dan Kubu Baru.

Rakik-rakik tahun ini jauh lebih cantik dan indah dibanding tahun tahun sebelumnya.

Tradisi rakik-rakik malam menjelang Idul Fitri sebagai tradisi warisan masyarakat salingka Danau Maninjai.

"Dulu rakik-rakik itu sederhana saja, dengan lampu dari bambu yang diisi dengan minyak tanah, sekarang sejalan dengan kemajuan teknologi, lampu lampu yang digunakan sudah listrik dan warna warni pula, ini kreasi anak anak muda masing masing jorong," katanya.

Rakik rakik hias itu bakal dinilai oleh ninik mamak atau tokoh adat dari indah dan meriah penampilannya.

Salah seorang warga Riki (27) mengakui terhibur dengan penampilan ini dan berharap kegiatan itu dikemas dengan baik, agar bisa menarik kunjungan wisatawan.

"Jadikan ini sebagai kelender tahunan untuk menarik wisatawan ke Danau Maninjau," katanya. (*)