Solok (ANTARA) - Dinas Pangan Kota Solok, Sumatera Barat melatih pelaku usaha pangan lokal untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam rangka mendukung percepatan penganekaragaman pangan masyarakat berbasis sumber daya lokal.
Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, Dinas Pangan Kota Solok, Yurmiati di Solok, Senin, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka menindaklanjuti instruksi wali Kota Solok 2020.
"Yakni tentang penyajian cemilan berbahan baku pangan lokal pada acara rapat dan pertemuan di lingkungan pemerintah Kota Solok," kata dia.
Menindaklanjuti instruksi itu, ia berharap pelaku usaha di kota itu dapat bersinergi dengan pemerintah untuk menyediakan cemilan pangan lokal tersebut dengan bahan baku pangan lokal non beras non terigu.
“Produk olahan pangan lokal bukan berbahan dasar dari beras dan terigu menjadi potensi yang cukup baik untuk dikembangkan karena pola pikir masyarakat saat ini sudah mulai berangsur berubah," ujar dia.
Menurutnya hal ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha pangan lokal agar dapat menyediakan produk pangan lokal yang bervariasi, menarik, unik dan baru sehingga tidak kalah saing dengan produk olahan terigu yang banyak beredar di pasaran.
Selain itu, pelaku usaha diharapkan membuat brand tersendiri dari produknya, pergunakan nama yang khas, sehingga membantu menguatkan brand yang kita punya.
"Saat ini permintaan tepung terigu untuk olahan pangan semakin meningkat, sementara permintaan pasar tidak sebanding dengan produksi dan impor tepung terigu," ucap dia.
Untuk itu, kata dia diperlukan alternatif pengganti berupa tepung modified cassava flour (mocaf) merupakan tepung ubi kayu yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti butiran beras.
"Tepung mocaf dapat dijadikan alternatif pengganti tepung terigu," ujarnya.
Selain itu, tepung mocaf memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan tepung terigu, serta rendah indeks glikemik sehingga aman dikonsumsi orang dengan kadar gula tinggi.
Lebih lanjut, ia menyebutkan kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 30 pelaku usaha pangan lokal di Kota Solok yang terdiri atas kader PKK, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dan pelaku usaha mandiri yang bergerak di usaha pengolahan pangan lokal.
Dinas Pangan Solok tingkatkan kapasitas pelaku usaha pangan lokal
Inovasi yang dilakukan DPMPTSP dengan membeli produk UMKM untuk hidangan pengunjung yang datang ke MPP serta menbantu pengurusan izin si pelaku usaha tersebut di Padang. (Antarasumbar/HO)
Yakni tentang penyajian cemilan berbahan baku pangan lokal pada acara rapat dan pertemuan di lingkungan pemerintah Kota Solok,
