Bukittinggi (ANTARA) - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi, Rabu (19/2). Letusan dengan tinggi kolom abu 700 meter dari puncak terlihat jelas oleh warga daerah setempat.
"Suara dentuman sangat jelas terdengar, jendela rumah bergetar. Tinggi abu vulkanik juga terlihat karena cuaca pagi cerah," kata seorang warga Kecamatan Ampek Angkek Agam, Widia (35).
Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi merilis dalam keterangan tertulisnya waktu erupsi tercatat pada jam 07.10 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak atau 3.591 meter di atas permukaan laut," tulisnya.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi 36 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Sesuai data PVMBG, sepanjang Februari 2025, Marapi mengalami letusan sebanyak lima kali hingga hari ini.
Total letusan mencapai 401 dan 5.576 hembusan sejak erupsi utama di Desember 2023 lalu.
PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi dan ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.