Painan (ANTARA) - Harga getah Gambir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengalami kenaikan sejak sebulan dari sebelumnya Rp18 ribu per kilogram naik menjadi Rp26 ribu per kilogram.
"Harga getah Gambir yang melonjak sejak sebulan terakhir menjadi "angin segar" bagi petani di tengah melesunya perekonomian akibat pandemi COVID-19," kata seorang pedagang pengumpul getah Gambir di Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Dulhendri di Painan, Minggu.
Menurut dia kendati harga getah Gambir mulai membaik namun produktivitas ladang petani masih stagnan.
Hal tersebut karena hampir sebagian ladang Gambir di kecamatan setempat dan secara umum di daerah setempat tidak dalam kondisi terawat.
Ladang yang tidak terawat disebabkan karena pada saat harga getah Gambir anjlok, petani kesulitan menyisihkan uang hasil penjualan untuk biaya perawatan ladang.
Sehingga ketika harga getah Gambir mahal seperti saat ini, petani butuh waktu untuk merawat sehingga ladangnya bisa kembali memproduksi getah gambir dengan maksimal, seperti sebelumnya.
Situasi tersebut, lanjutnya, menyebabkan transaksi jual beli getah Gambir ditingkat pedagang pengumpul masih sama dengan beberapa waktu sebelumnya.
"Kami memperkirakan produktivitas ladang petani akan meningkat jika harga saat ini bertahan untuk satu hingga dua bulan kedepan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan, menyebut, secara umum harga getah Gambir di daerah setempat tidak bisa diprediksi. Naik turunnya harga tergantung pada sejumlah pedagang besar getah Gambir di Kota Padang.
"Hingga saat ini kami masih berupaya mencari formula agar harga getah Gambir bisa stabil, salah satunya ialah dengan menggandeng pemerintah pusat untuk membangun pabrik pengelohan getah Gambir menjadi pewarna batik," kata dia.
Ia menyebut, petani getah Gambir di kabupaten setempat menyebar di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Linggo Sari Baganti, dan Ranah IV Hulu Tapan
Sementara luas ladang Gambir secara keseluruhan mencapai lebih kurang 14.313 hektare dengan total produksi per tahun sebanyak 6.798,6 ton.(*)
Berita Terkait
PT BRM serahkan bantuan untuk korban banjir Pesisir Selatan
Minggu, 28 April 2024 13:04 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
BPKP evaluasi percepatan penanganan stunting Solok Selatan
Jumat, 26 April 2024 0:43 Wib
BPKP evaluasi percepatan penanganan stunting Solok Selatan
Kamis, 25 April 2024 19:40 Wib
Solok Selatan peringati hari otonomi daerah ke-28
Kamis, 25 April 2024 14:42 Wib
Pemkab Pesisir Selatan usulkan penguasaan tanah dalam rangka penataan Kawasan Hutan
Rabu, 24 April 2024 11:56 Wib
Pilkada 2024 : Bawaslu Pesisir Selatan Rekrut Panwas Kecamatan
Rabu, 24 April 2024 10:17 Wib
Polisi: Penangkapan selebgram berkat laporan masyarakat
Rabu, 24 April 2024 9:11 Wib