Survei Voxpol Center: Mahyeldi-Audy pasangan calon paling sederhana di Pilgub Sumbar

id Mahyeldi, Sumbar, Pilgub, Padang

Survei Voxpol Center: Mahyeldi-Audy pasangan calon paling sederhana di Pilgub Sumbar

Hasil survei lembaga Voxpol Center terhadap Pilgub Sumatera Barat yang sederhana dab merakyat. (Istimewa)

Padang, (ANTARA) - Lembaga survei Voxpol Center menunjukkan persepsi masyarakat Sumatera Barat terhadap kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur menempatkan Mahyeldi-Audy Joinaldy sebagai sosok pemimpin yang paling sederhana dan merakyat dibandingkan dengan kandidat lainnya.

Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago melalui keterangan pers di Padang, Rabu mengatakan raihan persentase sebesar 25,0 persen, disusul Nasrul Abit-Indra Catri sebesar 23,0 persen, Mulyadi-Ali Mukni dengan persentase sebesar 21,4 persen dan Fakhrizal-Genius Umar dengan perolehan sebesar 5,6 persen.

Sementara yang masih merahasiakan jawaban 10,9 persen dan tidak tahu tidak menjawab 14,1 persen.

Menurut dia Mahyeldi adalah calon Gubernur Sumbar paling miskin dan hal tersebut tertuang pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari masing-masing calon yang diakses dari situs KPK, Rabu 9 September 2020.

Dari laporan tersebut, calon gubernur Sumbar yang paling miskin adalah Mahyeldi.

Data itu menunjukkan pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy punya kans mendapatkan simpati dan dukungan yang lebih luas dari segmen pemilih Sumatera Barat.

Ia menilai pasangan ini punya kesempatan yang lebih besar memenangkan kontestasi elektoral pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 9 Desember mendatang.

"Faktor kesederhanaan menjadi salah-satu alasan utama rakyat mencintai para pemimpinnya. Pemimpin sederhana dipandang dekat dan perhatian pada rakyat, dianggap turut merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat dan pemimpin yang keberpihakannya jelas, mendahulukan kepentingan rakyat dalam mencari solusi dan jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi," kata dia.

Sebaliknya, pemimpin yang bermewah-mewahan di tengah situasi penderitaan rakyat akan melukai perasaan rakyat. Pemimpin yang berjarak dengan rakyatnya akan mengumpulkan empati.

Mereka akan mengesampingkan kehendak rakyat yang tercermin dari kebijakan yang tidak memihak pada kehendak rakyat, bahkan dalam banyak situasi rakyat harus menelan pil pahit menjadi korban kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada rakyat kecil.

Ia mengatakan menjadi pemilih harus cerdas, karena biasanya menjelang pemilihan umum (pilkada) para "pemburu" kekuasaan akan datang menghiba kepada rakyat dengan berbagai macam model pencitraan dengan satu tujuan, yakni mendapatkan simpati.

Oleh karena itu, pemilih harus berhati-hati dan bisa menilai mana calon pemimpin yang benar-benar tampil sederhana apa adanya atau hanya sekedar topeng pencitraan, rekam jejak calon pemimpin menjadi salah satu faktor kunci.

Survei Voxpol Center Research and Consulting terkait Pilgub Sumbar 2020 dilakukan dengan melibatkan 800 responden yang diambil secara proporsional berimbang antara laki-laki dan perempuan dalam rentang waktu 10 hari, yakni pada 2 hingga 12 November 2020.

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih sebesar 3,47 persen dengan tingkat kepercayaan atau level of confidence 95 persen, dilakukan quality control sebanyak 20 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka oleh surveyor profesional menggunakan kuesioner.