Meski menurun, Pemkot Payakumbuh optimis pertumbuhan ekonomi tidak minus

id Payakumbuh,Kota Randang,pandemi covid-19

Meski menurun, Pemkot Payakumbuh optimis pertumbuhan ekonomi tidak minus

Pusat oleh-oleh di Kota payakumbuh. (Antara Sumba)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Meski diprediksi pertumbuhan ekonomi 2020 menurun, Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatera Barat optimistis bahwa di daerah itu pertumbuhan ekonomi tidak mencapai angka minus.

Kepala Bagian Perekonomian Kota Payakumbuh Arif Siswandi di Payakumbuh, Kamis, mengatakan untuk bisa mencapai target pertumbuhan seperti tahun lalu, yaitu di angka 5,92 persen akan cukup sulit.

"Memang angka pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya Payakumbuh belum dirilis atau didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), tapi dari yang dilihat secara kasat mata saja nampak bahwa sektor masih berjalan cukup normal," katanya.

Menurutnya pandemi COVID-19 memang memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumbar, khususnya Kota Payakumbuh.

"Sumbar terdampak cukup signifikan karena termasuk cepat menerapkan PSSB yang ketat. Tapi khusus untuk Payakumbuh, ada sektor pertanian dan peternakan yang memberikan dampak positif, sehingga perekonomian kita tidak terlalu mengkhawatirkan," sebutnya.

Hal ini, sambungnya karena harga seluruh bahan pokok tidak menjulang tinggi sehingga daya beli dari masyarakat tetap berjalan dengan normal.

Ia menyebutkan meski pertumbuhan ekonomi tidak sampai 6 persen atau 5,92 persen seperti 2019 lalu, setidaknya jangan sampai jatuh ke minus, minimal tetap tumbuh 2 persen atau 3 persen.

Hal ini juga ditambahkan dengan kembali terbukanya aktifitas masyarakat, Payakumbuh yang merupakan pintu masuk dari Pekanbaru akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

"Kita (Payakumbuh) dikelilingi wisata unggulan, Harau (Kabupaten Lima Puluh Kota), Pagaruyuang (Kabupaten Tanah Datar), dan Jam Gadang (Kota Bukittingi). Ini potensi, mereka (wisatawan) bisa nginap, makan, dan belanja di Payakumbuh," katanya.

Arif mengatakan daerah dengan branding Kota Randang itu memiliki keunggulan dari sisi wisata kuliner dan itu harus dimaksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Citra kita wisata kuliner, memang kuliner yang kita andalkan, kita harus punya pusat kuliner," ujarnya. (*)