Muaro (ANTARA) - Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama mitra kerja Komisi IV DPR RI menyelenggarakan kegiatan perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dengan memberikan bantuan ikan/olahan ikan kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Kabupaten Sijunjung.
Dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, bantuan paket Gemarikan sebanyak 150 paket diserahkan secara simbolis oleh Dr. Hermanto, S.E, M.M, Anggota Komisi IV DPR RI, perwakilan Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, serta Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, di Jorong Pasar Tanjung Ampalu, Nagari Lima Koto, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Selasa.
Isian paket Gemarikan adalah bakso tuna, otak-otak, tuna ground meat, dendeng tuna, lele asap dan ikan nila segar, yang diperoleh dari pelaku usaha setempat dengan harapan dapat membantu penyerapan produksi dan menjaga keberlangsungan usaha mereka pada situasi pandemi ini. Disamping itu juga diberikan goodie bag, masker, dan flyer edukasi manfaat makan ikan.
“Pandemi ini dialami hampir semua negara di dunia. Salah satu cara untuk melawan COVID-19 adalah dengan meningkatkan imunitas yaitu dengan makan ikan. Bantuan ini berasal dari APBN hasil kerjasama KKP dan Komisi IV DPR RI,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto.
Selain itu, tambah dia, esensi lain dari Gerakan Ayo Makan Ikan adalah karena makan ikan bisa membuat tubuh sehat, kuat dan cerdas. Semoga setelah wabah ini, kesehatan kita kembali meningkat, ekonomi kembali normal dan negara selalu hadir untuk kemakmuran rakyat.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan KKP melaporkan kegiatan perluasan Gemarikan untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat dialokasikan sebanyak 1.000 paket berupa ikan beku, ikan segar dan olahan ikan sekitar 2,5 ton dengan total nilai sekitar Rp130 juta.
Paket Gemarikan ini diserahkan secara simbolis di 6 lokasi Kabupaten/Kota yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Pariaman, untuk kemudian didisitribusikan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 di 11 kabupaten/kota.
Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa di situasi pandemi COVID-19 ini, makan ikan sangat penting karena merupakan salah satu cara untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh dalam menangkis COVID-19.
Untuk mengimplementasikan arahan Presiden tersebut KKP bersama Komisi IV DPR RI melaksanakan program “Perluasan Gemarikan” dalam rangka membantu penanganan dampak pandemi COVID-19.
Selain itu ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein dan Omega-3 sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya berkaitan dengan kecerdasan.
Ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap, dan memiliki peran penting bagi ibu hamil, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), perkembangan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (Baduta), usia remaja serta lanjut usia.
“Kemajuan negara berawal dari meja makan. Karenanya mari makan ikan karena mengandung Omega tiga dan dapat mencegah stunting,” imbuh Kabid PDSKP Ir. Fariyetmi, MSi Wakil dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat.
Perwakilan dari Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung dalam hal ini diwakili oleh Ning Wisma Utami, SP, MSi menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak KKP beserta Komisi IV DPRRI yang telah peduli terhadap masyarakat Sijunjung dengan telah menjadikan Sijunjung sebagai salah satu lokasi target kegiatan Safari Gemarikan.
Pemerintah Daerah juga berterimakasih kepada Kelompok pengolah dan pemasar ikan (Poklahsar) yang telah bersedia berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan berbahan baku ikan yaitu ikan lele asap (salai ikan) dari kecamatan Lubuk Tarok dan dendeng ikan dari kecamatan Koto VII.
Pemberian peran dalam safari gemarikan kepsda poklahsar memberikan dampak baik terhadap keberlangsungan usaha perikanan yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Meskipun secara nasional angka konsumsi ikan terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tingkat konsumsi ikan tersebut tidak merata di semua wilayah di Indonesia, baik provinsi maupun antar kabupaten/kota.
Berdasarkan data Susenas (2018) Angka Konsumsi Ikan (AKI) Kabupaten Sijunjung sebesar 18,63 kg/kapita jauh di bawah capaian AKI Provinsi Sumatera Barat sebesar 66,86 kg/kapita dan capaian AKI Nasional sebesar 50,69 kg/kapita.
Namun di tahun 2019 telah dilakukan berbagai upaya promosi dan gerakan bagi masyarakat sehingga Angka Konsumsi Ikan Kabupaten Sijunjung telah mencapai 35,25.
Sedangkan angka prevalensi stunting nasional pada tahun 2019 dilaporkan turun 3,1 persen menjadi 27,67 persen, namun masih jauh dari target penurunan stunting nasional menjadi 20 persen pada tahun 2024.
Diharapkan Kabupaten Sijunjung yang tidak termasuk daerah prioritas penanganan stunting nasional, dapat mempertahankan posisinya bahkan lebih baik lagi.